Mohon tunggu...
Griska Rezza Gunara
Griska Rezza Gunara Mohon Tunggu... -

newbie sharing

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulau Penyengat, Kini!

28 Juni 2014   06:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:29 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak kampung ini rupanya mendapat keberuntungan untuk (akhirnya) menginjak kampung halaman, Tanjung Pinang. Ya ! Seumur hidup, baru kali ini menginjak kampung halaman saya. Setelah sampai di Tanjung Pinang, langsung tidak membuang waktu untuk menyebrang ke Pulau Penyengat. perjalanan yang ditempuh ke Pulau ini memakan waktu kurang lebih 15-20 menit dari Dermaga Kuning Tanjung Pinang

Konon, cerita yang saya dengar langsung dari masyarakat lokal bahwa Pulau ini adalah Mas Kawin Putri Raja dulu lho. Wow !

Foto: Griska Gunara

Saya menemukan Bemor disini, Becak Motor, begitu masyarakat sini menyebutnya.

Ada juga yang menyebutnya dengan sebutan Bentor, Becak Motor juga artinya.

1403882695933926413
1403882695933926413

Foto: Griska Gunara
Dengan ongkos Rp. 25.000 saya sudah bisa berkeliling melihat Makam-Makam bersejarah dan bangunan historis lainnya hingga kembali lagi ke ujung dermaga. Seru ya ?

14038842041873565923
14038842041873565923
Foto: Griska Gunara
Masjid Raya Sultan Riau Penyengat ini adalah salah satu masjid yang bersejarah pada zamannya dulu. Dibangun 1800 tahun lalu, tepatnya pada 1 syawal 1245 H atau tahun 1832 M. Bangunan Masjid ini dibangun dengan mencampur bahan dasarnya dengan Putih Telur. Cukup unik !

Kemudian perjalanan kami menuju ke Komplek Makam Kerajaan.

14038851152017524248
14038851152017524248
Foto: Griska Gunara

140388529340455366
140388529340455366
Foto: Griska Gunara

1403885426618704547
1403885426618704547
Foto: Griska Gunara
140388549166351346
140388549166351346
Foto: Griska Gunara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun