Mohon tunggu...
Rifkyansyah G
Rifkyansyah G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menetap di bekas ladang orang

We blame our time though we are to blame

Selanjutnya

Tutup

Money

Institusionalisme Pertanian

22 Mei 2019   19:57 Diperbarui: 22 Mei 2019   20:05 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jika frame ini sudah mapan di tengah masyarakat maka akan lahir dua paradigma. Pertama bahwa bertani equivalen dengan enterpreneurship. Petani adalah pengusaha. Bukan buruh.  Paradigma kedua adalah bahwa pekerjaan bertani adalah pekerjaan manajerial. Tidak lagi sebagai pekerjaan kumuh berpeluh.

Dua paradigma ini akan melahirkan pikiran bahwa pertanian adalah karir yang menjanjikan. Sekaligus juga akan mendorong mekanisasi proses bertani sebagaimana yang berlaku pada industri. Bentuknya mungkin seperti penggunaan robot multi purpose yang membuat pekerjaan petani lebih mudah. Yang pada gilirannya akan mendongkrak jumlah produksi pertanian itu sendiri.

Merubah pikiran tentang pertanian kepada pikiran tentang  institusi seperti di atas juga menguntungkan pemerintah. Karena hubungan pemerintah dengan petani  akan bergeser dari kegiatan santun menyantuni. Di mana petani dipandang sebagi pihak lemah yang perlu terus diberdayakan. Berubah menjadi hubungan  Goverment to Bussines. Pekerjaan Kementan hanya membuat tender, mencanagkan target nasional dan mengawasi penyelenggaraan program-program tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun