Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Daniel Levy dan Disorientasi Identitas Tottenham Hotspur

18 Juni 2025   15:07 Diperbarui: 18 Juni 2025   16:01 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min ), mengangkat trofi Liga Europa di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, pada 21 Mei 2025.  | AFP/THOMAS COEX

Setelah membuat gaduh kondisi tim dengan pemecatan Ange Postecoglou, sebuah keputusan yang tak hanya mengejutkan tetapi juga menimbulkan gelombang protes dari sebagian besar fans, sang bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy, akhirnya angkat bicara kepada publik perihal aksis epihaknya tersebut. 

Dikutip dari Sky Sports, pria berusia 63 tahun ini menjelaskan bahwa gelar Europa League yang baru saja diraih oleh timnya tidaklah cukup. Ambisi Levy jauh melampaui itu. Ia terkesan tidak mentolerir peringkat 17 Premier League, terburuk dalam sejarah kepemilikannya.

Spurs, menurut visinya, harus mampu bersaing menjadi juara Premier League dan Liga Champions di setiap musimnya. Sebuah pernyataan yang sarat makna, sekaligus mengundang banyak pertanyaan.

"Kalian melihat emosi yang tertuang saat pawai. Itu luar biasa. Kami merebut trofi Eropa," ujar Levy

"Tapi itu tidak cukup. Apa yang belum kami lakukan itu yang lebih penting. Kami harus juara liga. Kami ingin juara Premier League. Kami ingin juara Liga Champions. Kami ingin menang." 

Bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy | Getty Images
Bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy | Getty Images

Jadi menarik untuk dibahas, apakah pandangan ini sesuai dengan identitas The Lilywhites saat ini? Ataukah, lebih tepatnya, sebuah disorientasi akut dari sang pemilik klub yang kerap dituding sebagai sumber dari segala permasalahan internal Tottenham?

Kedatangan Thomas Frank dengan Filosofi Presisi dan Adaptif

Usai mendepak Ange Postecoglou, seorang manajer yang sebenarnya mampu melepas dahaga 17 tahun tanpa trofi plus secara praktis berhasil mengunci tiket Liga Champions, Daniel Levy segera menunjuk Thomas Frank sebagai penggantinya. Sebuah pergantian yang menimbulkan perdebatan sengit di kalangan pundit maupun penggemar. 

Frank, adalah manajer yang sangat dihormati atas capaiannya bersama Brentford dalam hampir tujuh tahun pengabdiannya. Ia mampu membawa The Bees dari Championship yang kerap gagal di playoff promosi, hingga akhirnya pada 2021 pasukannya berhasil menembus percaturan Premier League. 

Hebatnya, setelah itu The Bees tak pernah turun kasta lagi hingga musim lalu, bahkan mencatat rekor terbaik sebagai peringkat ke-9 liga pada musim 2022/2023. Sebuah prestasi yang patut diacungi jempol dengan sumber daya yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun