Kompasiana - Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dari laga terakhir Real Madrid hingga FIFA matchday di pekan ini. Selama itu pula waktu persiapan yang diberikan kepada Carlo Ancelotti untuk menduduki jabatan barunya sebagai pelatih Timnas Brasil, demi mempersiapkan laga perdana melawan Ekuador, Jumat (6/6/2025) pagi WIB.Â
Pelatih asal Italia berusia 65 tahun ini, mendapat julukan Carlinhos dari masyarakat Brasil, seakan tak sabar menanti racikannya pasca tertundanya takdir persatuan Ancelotti dan Timnas Brasil di akhir musim 2023/2024 lalu.Â
Lantas bagaimana hasil akhir di Guayaquil? Selecao harus tertahan imbang tanpa gol oleh Moises Caicedo dkk dan kini menghuni posisi empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL dengan raihan 22 poin.
Sebuah awal yang tak terlalu manis, namun bisa dikatakan tak buruk juga.Â
Sebuah awal yang pragmatis dari pelatih yang dikenal dengan winning mentality-nya, sebab Ekuador yang ada di peringkat kedua (24 poin) kini tak bisa dipandang sebelah mata.
Formasi Pohon Natal Ancelotti Masih Butuh Waktu
Dalam laga perdana menangani Brasil, Ancelotti memilih formasi Pohon Natal 4-3-2-1 sebagai pilihan utamanya.Â
Beberapa punggawa senior seperti Alisson Becker, Marquinhos, dan Casemiro dipilih menjadi tulang punggung tim, ditopang pemain penting lain, Bruno Guimaraes dan Vinicius Jr.Â
Uniknya, Ancelotti juga langsung memberikan debut starter kepada pemain muda milik Chelsea, Estevao Willian, di sisi kanan penyerangan, alih-alih memainkan Antony yang sedang naik daun. Sebuah sinyal jelas dari Carlinhos tentang preferensinya.
Secara statistik, Brasil memang tampak kesulitan keluar dari kurungan 53% penguasaan bola tuan rumah. Moises Caicedo dkk juga lebih banyak menghasilkan shot on goal dengan perbandingan 3:2 tembakan.Â
Namun, secara struktur permainan dan pragmatisme hasil, Timnas Brasil rasa Ancelotti sudah mulai terlihat.Â