El Clasico di Estadio Olimpic Lluis Companys, Minggu (11/5/2025) malam WIB, menyajikan drama tujuh gol yang menegangkan dan kontroversi yang membayangi.Â
Kemenangan 4-3 Barcelona atas Real Madrid semakin mendekatkan Blaugrana pada gelar La Liga. Namun andai gol Fermin Lopez di masa injury time tidak dianulir, Los Blancos bisa pulang dengan rasa malu yang lebih mendalam.Â
Ironisnya bagi Los Blancos, dua dari empat gol Barcelona ke gawang Thibaut Courtois berawal dari eksploitasi sisi kanan pertahanan Real Madrid yang terlihat rapuh. Mungkin ini menjadi pertanda bagi Opa Florentino Perez untuk segera merampungkan transfer Trent Alexander-Arnold.
Selain itu, meskipun bintang Prancis Kylian Mbappe tampil gemilang dengan mencetak hattrick, memori pahit kekalahan di final Piala Dunia 2022 seolah kembali menghantuinya.Â
Performa gemilang Mbappe tak mampu menutupi rapuhnya lini belakang Real Madrid yang harus kebobolan dari Eric Garcia, Lamine Yamal, dan brace Raphinha. Kemenangan ini membuat Barcelona unggul tujuh poin dengan tiga laga tersisa, dan gelar La Liga di musim perdana berada depan mata Hansi Flick.
Hattrick Mbappe yang Sia-Sia dan Rapuhnya Sisi Kanan Madrid
Real Madrid memulai laga dengan mengejutkan, memanfaatkan kelelahan dan "roaming" Barcelona usai kekalahan di semifinal Liga Champions. Kylian Mbappe, menunjukkan kelasnya dengan mencetak dua gol cepat.Â
Gol pertama melalui penalti di menit kelima setelah ia dilanggar Wojciech Szczesny, disusul gol kedua sembilan menit kemudian melalui serangan balik kilat memanfaatkan assist Vinicius Jr.Â
Namun, keunggulan dua gol tak bertahan lama. Barcelona merespons dengan cepat dan mencetak tiga gol dalam kurun waktu 15 menit.
Eric Garcia membuka keran gol Blaugrana melalui sundulan memanfaatkan momen sepak pojok. Lamine Yamal kemudian menunjukkan teknik individunya dengan melepaskan tembakan melengkung indah dari sisi kanan kotak penalti yang tak mampu dijangkau Courtois.Â
Dua menit berselang, kesalahan Mbappe di lini tengah berujung pada serangan balik cepat Blaugrana, Entah mengapa Lucas Vazquez terlampau maju di momen transisi ini, sehingga bola kiriman kepada Raphinha bisa dengan mudah yang diselesaikan dengan jitu sehingga membawa Barcelona berbalik unggul.