Menjadi sebuah pemandangan menyedihkan, kala adik-adik Garuda Asia harus angkat koper di perempatfinal Piala Asia U-17 2025. Bermain di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025) malam WIB, anak asuhan Nova Arianto dibekap Korea Utara 0-6.
Hasil ini tentu merupakan sebuah antiklimaks dari perjalanan Indonesia yang meraih poin sempurna dalam tiga laga putaran grup. Memulai perjalanan spektakuler dengan mengalahkan Korea Selatan 1-0, Evandra Florasta dkk selanjutnya membekuk Yaman 4-1, dan ditutup dengan mengalahkan Afganistan 2-0.
Namun pada laga semalam, euforia kelolosan ke Piala Dunia U-17 mendadak terbungkam. Garuda Asia mungkin sudah terbiasa menghadapi permainan stylish Korea Selatan dan permainan tricky negara Asia Barat, tetapi Staying-Power ala Korea Utara menjelaskan kembali masih ada gap yang menganga.
Tak ingin membahas detail mengenai penyebab kekalahan telak ini, Coach Nova memilih menatap ke depan menyambut Piala Dunia U-17 yang tinggal hitungan lima bulan. Kembali ke Indonesia, ia menjanjikan sebuah evaluasi.
"Secara garis besarnya saya bisa melihat mental pemain sangat luar biasa ya. Walaupun secara permainan atau pengambilan keputusan di lapangan kami masih banyak yang harus diperbaiki, dan itu menjadi pekerjaan rumah kami untuk lima bulan ke depan," ungkap putra pelatih legendaris Sartono Anwar itu dikutip dari kompas.com.Â
"Bagaimana kami lebih mempersiapkan pemain bukan hanya secara mental, tetapi secara skill individu mereka itu juga harus kami tingkatkan."
Apa yang tersaji di Jeddah semalam memang menunjukkan banyak hal evaluatif, terutama segi fisik yang kerap dikeluhkan pundit-pundit sepak bola dalam negeri.
Okelah, sembari berharap lima bulan bisa men-drill lagi fisik pemain sekaligus membuka ruang masuknya para pemain berpostur tinggi, tapi ada dua hal lain yang kudu dibenahi, rasa lapar dan staying-power.
Jalannya Laga Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17
Sempat terbesit pemikiran subyektif kala Korea Utara disamakan kedudukan menjadi 2-2 oleh Oman di menit 90+8' saat laga pamungkas Grup D akhir pekan lalu. Hasil tersebut seketika mengirim mereka lolos sebagai runner-up, bisa diduga sebagai upaya menghindari pertemuan dengan Korea Selatan di perempatfinal dan "memilih" melawan Indonesia.
Apapun itu, ternyata pemikiran mereka berbanding lurus dengan hasil laga semalam. Korea Utara dengan mudah mematikan Indonesia sejak awal pertandingan lewat eksploitasi besar dari sisi set-piece dan fisikal.