Disahkannya UU Cipta Kerja mengutip perhatian banyak pihak. Seperti kita ketahui Omnibus law ini diklaim memiliki tujuan mengatasi masalah ekonomi dan bisnis, terutama mengenai cipta lapangan kerja di Indonesia. Namun, setelah disahkan, RUU ini menjadi topik yang ramai dibicarakan, terutama dampaknya bagi masyarakat Indonesia.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon Menilai UU Cipta Kerja Tidak Tepat Sasaran dalam menjawab hambatan investasi didalam negeri. Dikutip dari ig @fadlizon
Ditambah dengan artikel dari kompas.com yang berjudul "Fadli Zon: UU Cipta Kerja Tak Tepat Sasaran Dan Tak Tepat Waktu"
Dengan berbagai alasan yang disampaikan anggota DPR yang satu ini.
Seperti kita ketahui Fadli Zon sudah tak asing lagi bagi kita menyaksikan kritikannya terhadap pemerintah. Kali ini ia mengkritisi UU Cipta Kerja ini kurang tepat sasaran meskipun ia berasal dari partai Gerindra yang salah satunya menyetujui Omnibus Law ini.
"Sebagai anggota DPR, saya Termasuk yang tak dapat mencegah disahkannya UU ini. Selain bukan anggota Baleg, saya pun termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal sidang Paripurna kemarin, sekaligus mempercepat masa reses. Ini bukan apologi, tapi realita dari konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf. Ujar Fadli Zon.
Fadli Zon mengakui dirinya sebagai anggota DPR yang tak dapat mencegah disahkannya UU Cipta Kerja meskipun tak tepat Sasaran.
Menurutnya hal ini merupakan realita dari konfigurasi politik yang ada. Meskipun demikian ia tak bisa mencegahnya.
Lalu yang menjadi pertanyaannya, kenapa Fadli zon tak bisa menolak Omnibus Law?atau kenapa ia minta maaf padahal ia menyatakan bahwa hal ini tidak tepat? Bisa juga muncul pertanyaan seperti ini: langkah selanjutnya Fadli Zon, apa?
Dikutip dari Instagram@fadlizon, ia menyatakan "dalam situasi krisis kesehatan ini, seharusnya bisa penanganan pademi bisa lebih, ketimbang RUU cipta kerja"