Untuk anakku,
Tahukah kamu di waktu kamu di kandungan ibumu?
Sembilan bulan ibumu membungkusmu dalam rahimnya,tidak ada sedikitpun rasa benci kepadamu anakku.
Anakku,
Ibu mengandungmu,merawatmu dalam perutnya.hingga tiba saatnya kamu di kehendaki Tuhan melihat dunia ini.
Kamu dilahirkan oleh ibumu dengan tangisan dan air mata yang berlarut-larut dan ada kalanya juga ibumu rela di belah perutnya dengan pisau tajam.
anakku,
Tidak akan pernah kamu rasanya bagaimana ibu di dalam dalam ruang operasi dan tidak pernah kamu bayangkan rasa gelisah yang hampir sejam di rasakan oleh bapakmu ketika duduk termenung menunggumu dan ibu di depan pintu ruang operasi.itu semua di lakukan demi keselamatanmu. Ketika kamu menginjak umur 6 tahun,ayah ibumu menyekolahkanmu.
Wahai anakku,
Perjuangan ayah dan ibumu sungguh luar biasa.orangtua menyekolahkanmu dalam ketidakberadaan,ayahmu tidak mengenal harga diri,ia rela menjual kehormatannya kepada orang" yang tidak pernah di kenal,ayahmu rela disuruh-suruh,di bentak,bahkan di pukul karena ayahmu tidak lagi kuat untuk bekerja kerena umur yang semakin menua.
Anakku,
Ibumu rela dijadikan hamba oleh orang" yang juga tidak di kenal namun demi anaknya,ibu tidak pernah mengeluh. Orangtuamu sungguh menyayangimu nak.sepanjang hidup,air mata orangtuamu tidak pernah kering.
Dan kini,