Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Brand Agency Owner

Pengamat Industri Kreatif. Pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cancellation Fee: Timing, Etika, dan Persentase

21 Mei 2025   18:49 Diperbarui: 21 Mei 2025   21:13 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Pembatalan. (Freepik)

Dalam lingkungan bisnis yang serba cepat dan sangat terjadwal saat ini, kondisi dimana terjadinya pembatalan terkadang tidak dapat dihindari. Meskipun begitu, adanya pembatalan pada menit-menit terakhir dapat mengakibatkan kerugian finansial dan operasional yang signifikan bagi penyedia layanan. Di sinilah adanya biaya pembatalan berperan. Jika diterapkan secara adil, biaya tersebut melindungi bisnis sekaligus mendorong akuntabilitas dari klien atau pelanggan.

Biaya pembatalan (cancellation fee) adalah biaya yang dikenakan kepada klien atau pelanggan yang membatalkan suatu layanan setelah batas waktu tertentu. Biaya ini memberikan kompensasi kepada penyedia layanan atas waktu, sumber daya, atau pendapatan yang hilang karena pembatalan. Biaya ini dapat berupa jumlah tetap atau persentase dari total biaya layanan.

Suatu bisnis mengenakan biaya pembatalan terutama untuk kondisi-kondisi dimana (1) Terdapat tanggungan biaya yang tidak dapat dikembalikan yang telah dikeluarkan, (2) Penggantian kerugian biaya peluang (opportunity cost) dalam mengadakan pemesanan, (3) Mendorong pelanggan untuk menghormati komitmen mereka, (4) Menjaga efisiensi jadwal dari operasional. Adanya biaya ini amat penting bagi bisnis-bisnis yang bekerja dengan slot waktu terbatas, seperti konsultan, klinik, pekerja kreatif, dan hotel.

Ilustrasi Finansial Perusahaan. (Sumber: moneydigest.com)
Ilustrasi Finansial Perusahaan. (Sumber: moneydigest.com)

Kapan Biaya Pembatalan Dapat Dibenarkan?

Seorang klien pada praktiknya akan seringkali kaget apabila ternyata ada biaya pembatalan. Dalam hal ini, pebisnis perlu menjelaskan baik-baik etika bisnis yang baik agar bisnis dan relasi tetap dapat berjalan dengan baik. Secara mendasar, biaya pembatalan dapat dibenarkan apabila: (1) Pembatalan dilakukan terlalu dekat dengan tanggal eksekusi layanan. (2) Sumber daya (waktu, staf, bahan) telah dialokasikan bahkan sebelum hari H. (3) Slot layanan tidak mungkin diisi ulang, dimana begitu klien membatalkan janji temu atau pemesanan mereka---terutama di menit-menit terakhir---maka menjadi sulit atau tidak mungkin bagi bisnis untuk mengisi waktu atau kapasitas kosong tersebut dengan klien berbayar lainnya, (4) Layanan atau produk khusus yang telah dikustomisasi telah dimulai pembuatannya atau diselesaikan.

Setiap industri memiliki konteksnya sendiri untuk menerapkan biaya pembatalan. Namun umumnya industri-industri yang bergerak di bidang jasa sangat umum untuk melakukan biaya pembatalan. 

Misalnya, di bidang perhotelan, memblokir kamar dan kemudian menerima pembatalan di menit-menit terakhir dapat mengakibatkan penggunaan inventaris yang tidak terjual optimal. Di studio kreatif, proyek yang dibatalkan dapat mengganggu jadwal tim, yang menyebabkan hilangnya pendapatan.

Salah satu faktor terpenting dalam menerapkan biaya pembatalan adalah waktu. Semakin dekat pembatalan dengan tanggal terjadinya layanan dari suatu bisnis, semakin besar kemungkinan adanya biaya pembatalan tersebut dapat dibenarkan. 

Banyak bisnis menggunakan struktur berjenjang, di mana biaya meningkat seiring mendekatnya tanggal. Hal ini patut diketahui klien sehingga bisnis tidak terkesan memalak atau tidak fair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun