Festival Fulan Fehan adalah sebuah perayaan budaya yang digelar setiap tahun di kawasan Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.Â
Festival ini menjadi salah satu daya tarik wisata budaya terbesar di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Â Tepatnya di Kabupaten Belu, NTT.
Festival Fulan Fehan biasanya diadakan pada bulan Oktober. Tepatnya, perhelatan utama festival ini seringkali berlangsung di akhir bulan Oktober, seperti pada tanggal 27-28 Oktober.
Selain itu, rangkaian acara Festival Fulan Fehan juga bisa dimulai pada bulan Juli, dengan Festival Foho Rai sebagai pembukanya.
Festival ini biasa berlangsung di hamparan padang rumput yang luas dan indah di kaki Gunung Lakaan, festival ini menyajikan keindahan alam dan kekayaan budaya masyarakat suku Tetun dan suku-suku lainnya yang mendiami wilayah Belu.Â
Fulan Fehan bukan sekadar acara hiburan, melainkan juga perwujudan kebanggaan dan identitas budaya lokal yang terus dijaga secara turun-temurun.
Keunikan Fetival Fulan Fehan
Salah satu keunikan utama dari Festival Fulan Fehan adalah pagelaran tari likurai massal yang diikuti oleh ribuan penari.Â
Tari likurai merupakan tarian tradisional khas Belu yang biasanya dibawakan dalam upacara penyambutan tamu atau kemenangan perang.Â
Dalam festival ini, ribuan perempuan penari mengenakan busana adat lengkap sambil menabuh kendang kecil, menciptakan harmoni gerakan dan suara yang memukau.Â
Penampilan tari likurai dalam jumlah besar ini bahkan pernah memecahkan rekor MURI dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Tak hanya tari likurai, Festival Fulan Fehan juga menampilkan parade kuda Sandelwood, kuda khas Pulau Timor yang dikenal tangguh dan lincah.Â