Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Semoga Paket Stimulus Ekonomi Tidak Seperti Memberi Permen bagi Anak Kecil

10 Juni 2025   09:00 Diperbarui: 11 Juni 2025   06:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pernyataan bahwa stimulus ekonomi yang diberikan kepada masyarakat hanya sebatas "memberikan permen bagi anak kecil" merupakan analogi  yang mengandung makna bantuan tersebut bersifat sementara, dangkal, dan tidak menyentuh akar permasalahan. 

Stimulus, dalam konteks ini, sering kali berupa bantuan tunai langsung, subsidi, atau pengurangan pajak jangka pendek. 

Meskipun kebijakan tersebut bisa memberikan rasa lega sesaat, dampaknya terhadap ketahanan ekonomi jangka panjang masyarakat sering kali terbatas. 

Seperti permen bagi anak kecil, ada rasa manis yang cepat, tetapi tidak memberi gizi untuk tumbuh kembang yang berkelanjutan.

Kondisi ini menjadi semakin relevan bila stimulus yang diluncurkan tidak diikuti dengan strategi pemulihan ekonomi yang menyeluruh. 

Bantuan yang hanya menambal kesulitan sesaat cenderung gagal membekali masyarakat dengan kapasitas untuk bangkit dari krisis.

Misalnya, bantuan langsung tunai memang bisa membantu membeli kebutuhan pokok untuk beberapa minggu.

Akan tetapi jika tidak ada dukungan dalam bentuk pelatihan kerja, penciptaan lapangan kerja, atau akses modal usaha, maka masyarakat akan kembali ke titik awal saat bantuan itu habis.

Selain itu, stimulus kadang tidak diarahkan pada sektor produktif yang mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect). Ketika stimulus hanya diarahkan pada konsumsi tanpa memperkuat sektor produksi atau industri kecil-menengah, maka keberlanjutan ekonomi tidak terbangun. 

Padahal, investasi pada pelatihan keterampilan, infrastruktur desa, atau pemberdayaan UMKM akan menciptakan nilai jangka panjang yang lebih kuat dibanding bantuan konsumtif.

Manfaat Stimulus keterampilan, menyiapkan masyarakat menjadi mandiri (dok foto: warta.usm.ac.id)
Manfaat Stimulus keterampilan, menyiapkan masyarakat menjadi mandiri (dok foto: warta.usm.ac.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun