Program Makan Bergizi Gratis atau lebih populer dengan nama MBG telah memasuki bulan ke-5 Â jika dihitung dari tanggal kick off program per Senin, 6 Januari 2025.
Hingga bulan ke-5, belum seluruh sasaran mendapatkan pelayanan. Masih banyak sekolah yang belum terjangkau dan mendapatkan makan bergizi gratis ini.
Tak hanya persoalan belum meratanya implementasi program. Sekolah yang telah menjalankan MBG pun ada yang mendapatkan masalah.
Beberapa persoalan yang dihadapi antara lain:
- makanan terlambat tiba di sekolah.
- makanan sudah menjadi basi ketika dimakan oleh siswa.
- menu makanan tidak sesuai.
- siswa keracunan MBG setelah menyantap jatah makanan mereka.
Siswa keracunan MBGÂ
Akhir-akhir ini, siswa keracunan MBG kerap terjadi. Tak hanya satu atau dua orang, tetapi terjadi keracunan massal usia menyantap menu MBG.
Dua kasus keracunan MBG yang baru-baru ini terjadi adalah:
- 400 pelajar keracunan MBG di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu, 30 April 2025, https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/05/02/083226388/7-fakta-terbaru-kasus-siswa-keracunan-mbg-di-tasikmalaya.
- Ratusan siswa (lebih kurang 334) Â SMPN 35 Bandung pada Selasa, 29 April 2025, https://www.detik.com/jabar/berita/d-7894422/ratusan-siswa-smpn-35-bandung-keracunan-menu-mbg.
- Guru dan siswa SDN 4 Wonorejo, Jawa Tengah keracunan MBG pada Rabu, 24 April 2025,  https://www.bbc.com/indonesia/articles/cvgp082krldo.Â
Penyebab keracunan makanan olahan
Keracunan makanan olahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebabnya akan membantu kita mengantisipasi serta mencegah terjadinya keracunan.Â
Berikut adalah beberapa penyebab umum keracunan makanan dan cara menghindarinya.
1. Bakteri
Bakteri patogen seperti Salmonella, Escherichia coli, Listeria, dan Campylobacter sering ditemukan dalam makanan yang tidak dimasak atau disimpan dengan benar.
Bakteri di dalam makanan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keracunan makanan yang menimbulkan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam.