Sudah menjadi tradisi, harga bahan pangan selalu naik atau lebih mahal di bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.Â
Namun sesungguhnya, Â kenaikan harga bahan pangan tak melulu terjadi di bulan Ramadan.
Bisa saja, bahan pangan tertentu naiknya gila-gilaan di luar bulan Ramadan. Kenaikan harga ini, tak dipicu oleh faktor tunggal melainkan oleh beberapa faktor.
Setidaknya, terdapat 4 faktor penyebab naiknya harga barang, baik secara lokal maupun dalam jangkauan yang lebih luas yang bisa meliputi satu negara hingga global.
Penyebab kenaikan harga bahan pangan biasanya dipicu oleh faktor peningkatan permintaan, gangguan pasokan akibat cuaca ekstrem, fluktuasi harga global, dan kebijakan pemerintah.Â
Peningkatan Permintaan
Permintaan bahan pangan biasanya meningkat menjelang hari raya keagamaan atau peristiwa penting lain yang mencakup suatu kawasan tertentu.
Di Indonesia, permintaan barang akan meningkat  menjelang Natal dan Tahun Baru. Dan yang selalu terjadi, pemintaan bahan pangan akan meningkat pesat menjelang dan selama bulan suci Ramadan.
Tidaklah mengheran jika Sembako Ramadan menjadi perhatian penting, baik oleh masyarakat maupun pemerintah yang memiliki peran untuk menjaga kestabilan pangan.
Semakin meningkat permintaan akan suatu produk barang, maka harga akan ikut meningkat. Apalagi stok barang menipis atau langka.Â
Belum lagi, ada permainan oknum tertentu yang mencoba menimbun stok dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya.