Harga cabai lagi mahal-mahalnya. Dan seperti biasa, ibu-ibu yang paling kencang menyuarakan kemahalan cabai ini. Soalnya, Â sebagian besar dari mereka adalah pengelola dapur rumah tangga.
Belum lagi harga sembako Ramadan yang pada naik sehingga ibu rumah tangga harus cerdik mengalokasikan uang untuk belanja selama bulan puasa.
Harga cabai biasa meningkat drastis menjelang bulan Ramadan. Sering kali mengalami kenaikan pula pada momentum Natal dan Tahun Baru.Â
Selain itu, kondisi alam seperti curah hujan berlebihan atau cekaman kekeringan menyebabkan gagal panen. Akibatnya, beberapa daerah menjadi kekurangan stok. Harga pun melonjak tinggi.
Memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri
Banyak cara untuk dapat memenuhi kebutuhan akan cabai. Pilihan  yang sering dilakukan adalah membeli cabai di pasar tradisional, lapak-lapak, tukang sayur keliling atau di super market.
Jika pilihannya adalah membeli, maka tentunya akan menyesuaikan diri dengan harga yang berlaku di pasar.Â
Kadang harganya sangat murah, namun pada momentum tertentu maka harganya naik berlipat-lipat  hingga geleng-geleng kepala.
Selain membeli, salah sati strategi yang dilakukan adalah bertanam sendiri. Tak perlu khawatir jika memang tak punya lahan.
Bisa kok, bertanam di polibag dan pot lalu ditempatkan di sekitar rumah. Di depan, samping, atau belakang rumah.Â