Cancel Culture adalah fenomena di mana sekelompok orang atau masyarakat secara kolektif membatasi dukungan atau hubungan dengan individu atau entitas tertentu.
Tindakan ini karena yang bersangkutan dianggap telah melakukan atau mendukung perilaku yang dianggap tidak etis, kontroversial, atau bermasalah.Â
Fenomena ini terjadi di berbagai negara termasuk di Indonesia. Bisa jadi berhubungan dengan orang seperti publik figur, produk, bahkan hingga ke bangsa dan negara tertentu.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Cancel Culture dilakukan oleh masyarakat, termasuk oleh sebagian masyarakat Indonesia.
1. Keinginan untuk keadilan
Masyarakat ingin menegakkan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sosial.Â
Dengan melakukan Cancel Culture, mereka berusaha untuk menunjukkan bahwa perilaku atau pandangan yang dianggap merugikan atau tidak pantas tidak akan ditoleransi.
2. Pelebaran kesadaran sosial
Melalui media sosial dan akses informasi yang lebih luas, masyarakat semakin peka terhadap isu-isu penting yang terjadi di sekitar mereka.Â
Dengan demikian, ketika ada individu atau entitas yang dianggap melanggar nilai-nilai atau prinsip tertentu, mereka bersikap dengan melakukan Cancel Culture.
Cancel Culture yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dapat berlangsung lama, bahkan berkembang menjadi sentimen yang tetap dipertahankan.
3. Tekanan opini publik
Opini publik dapat sangat berpengaruh dalam membentuk persepsi atas suatu individu atau entitas.Â