Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Laku Tobe, Makanan Tradisional Nusantara asal Timor

22 November 2022   10:48 Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:53 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk laku tobe yang telah divariasi oleh siswa SMAN Manufui, Biboki Selatan, TTU, NTT (dok foto: mimpiintt.com)

Laku Tobe merupakan makanan khas orang Timor, warisan nenek moyang yang masih sering dikonsumsi. Salah satu makanan tradisional Nusantara ini dibuat dengan  dengan cara dikukus pada sebuah nampan bernama tobe, diletakkan terbalik pada leher periuk tanah. Ketika matang, kukusan diangkat dan dikeluarkan dari tobe dan jadilah si laku tobe.

Kini laku tobe telah diusahakan sebagai makanan khas yang bernilai ekonomis. Meskipun telah diusahakan oleh para pembuat makanan, penjualannya masih dalam jumlah terbatas.

Beberapa pembuat laku tobe, sudah dapat melakukan promosi dan menjualnya melalui media sosial. Tetapi bersifat lokal, mudah dijangkau dengan sepeda motor. Di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, satu buah laku tobe  dihargai dengan Rp 10.000.

Penyajian laku tobe masih dalam bentuk makanan basah, seperti aneka kue kukus berbahan tepung lainnya. Belum ada inovasi, membuat laku tobe kering lalu tinggal dipanaskan ketika ingin menyantapnya. Barangkali perlu campur tangan para pakar atau praktisi teknologi pangan.

Produk laku tobe berbahan tepung gaplek, parutan kelapa, irisan gula lempeng dijual Rp 10.000 per buah (dok foto: Efrin Bana)
Produk laku tobe berbahan tepung gaplek, parutan kelapa, irisan gula lempeng dijual Rp 10.000 per buah (dok foto: Efrin Bana)

Bahan dan Proses Pengukusan Laku Tobe

Bahan utama laku tobe adalah dari olahan gaplek. Sedangkan bahan tambahan yang sering digunakan adalah parutan kelapa dan irisan gula lempeng. Jaman dahulu tak ada campuran bahan lain, selain ayakan halus gaplek yang telah ditumbuk.

Tepung gaplek, tidak sama dengan tepung tapioka. Tepung tapioka tradisional diperoleh dari parutan singkong yang ditambahkan air, lalu diperas. Air berisi zat pati singkong ini kita diamkan semalam. Keesokan harinya, zat pati dari singkong akan mengendap. Buang airnya, lalu dijemur tepung sampai kering. Jadilah tepung tapioka yang dapat dibuat aneka kue kering.

Sedangkan tepung gaplek diperoleh dengan cara menumbuk dan mengayak gaplek. Hasil ayakan tepung gaplek ini kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan irisan gula lempeng. Tambahkan sedikit air agar seluruh adonan menjadi basah dan tercampur dengan baik.

Bersihkan tobe alias nampan kukus. Isi adonan ke dalamnya, lalu tekan-tekan agar merata. Sebaiknya cukup disi hingga tiga perempat. Lalu adonan siap dikukus dengan cara diletakkan pada mulut periuk tanah dalam kondisi terletak di tungku api dan sudah panas.  Permukaan atas tobe, harus ditutup dengan penutup agar uap dapat membantu mematangkan adonan yang berada di bagian atas. Proses pembuatan laku tobe dapat dilihat pada link berikut, tran7 official.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun