Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tak Ada Pilihan Selain Tetap Mengisi Pertamax

31 Maret 2022   09:43 Diperbarui: 31 Maret 2022   09:46 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengisi Pertamax Turbo Di SPBU. Foto CNBC Indonesia/Tri Susilo

"Apa?

Pertamax bakal naik jadi 16 ribu rupiah di bulan April?

Waduh, gak jadi mudik ke kampung halaman dong". 

Lalu ditimpali sama teman yang lain. Ah, Emangnya kendaraannya menggunakan Pertamax? Tidak kan...

Demikian temanku mengekspresikan kegalauan dan kepanikannya pagi ini, saat membaca berita terkini via hand phone android-nya yang selalu setia menemaninya. Menyuguhkan berbagai berita menarik dari berbagai belahan dunia. 

Saya menjadi tak heran lagi. Hampir semua keluarga, handai taulan dan teman, sering kali panik manakala mengetahui berita mengenai kenaikan harga barang. Entah dibilang kenaikan harga atau diperhalus dengan istilah penyesuaian harga, tetaplah panik. 

Berikut ini, adalah pengamalan beberapa teman dan keluarga dalam menyikapi kenaikan harga barang sembako dan BBM.

Seiring dengan kepanikan mereka, langkah berikutnya adalah mengecek ketersediaan stok di rumah, jika itu berkaitan dengan isu sembako. Kalau berkenaan dengan kenaikan BBM, maka yang pertama kali dicek adalah BBM jenis mana saja yang akan naik. Dan apakah kendaraan pribadinya menggunakan BBM tersebut. 

Kalau kendaraan pribadinya menggunakan BBM yang mengalami kenaikan harga, maka langkah berikutnya adalah mendatangi SPBU untuk mengecek ketersediaan barang tersebut. Ketika melihat antrian, maka yang bersangkutan pun ikut antri. Setelah mengisi kendaraannya, pulang lalu memberitahu teman-temannya yang lain. Bahkan, BBM kendaraannya dikeluarkan dan ditampung di rumah lalu kembali antri. 

Itu adalah sekelumit pengalaman ketika bensin masih tersedia di SPBU. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun