Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bertanam Bawang pada Bekas Rak Telur

24 Januari 2022   18:36 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:12 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang tumbuh dengan baik di atas rak telur berisi campuran pasir dan pupuk organik. Dok pribadi

Di masa pandemi Covid-19 ini, selain disibukkan dengan keseriusan terhadap protokol Covid-19 dan program vaksinasi.

Secara naluri kita pun dituntut untuk menjadi kreatif. Kreatif dalam hal apa saja, baik terkait pekerjaan maupun menyalurkan hobi terutama mengisi waktu luang di rumah untuk mengurangi perjalanan di luar rumah. 

Salah satu kegiatan yang banyak dilakukan selama pandemi  covid-19  adalah memelihara ikan, beternak dan bertani di rumah.  Kegiatan bertani bisa menanam bunga, sayuran atau buah-buahan di sekitar pekarangan. Sekalipun terlihat iseng, sebenarnya banyak membantu kita. 

Manfaat Pertama, menyalurkan hobi. Kegemaran setiap orang berbeda. Namun bagi yang hobi bertanam, kita bisa memanfaatkan pekarangan kita. Juga memanfaatkan berbagai wadah bekas untuk bertanam. 

Selain bertanam dalam pot, polibag atau pipa, kita boleh mencoba memanfaatkan wadah-wadah bekas. Ember bocor, botol plastik bekas, kantong plastik bekas, hingga rak telur bekas. 

Bagi yang hobi memanfaatkan barang bekas, sekaligus bisa berkontribusi dalam hal mengurangi sampah rumah tangga secara 3R: Reduce, Reuse dan Recycle. 

Saya tak pernah malu menggunakan barang bekas untuk bertanam. Bahkan selalu bangga ketika ada sahabat yang tertarik untuk ikut melakukannya. 

Manfaat Kedua, sedikit membantu menekan biaya. Hobi ternyata bisa mengurangi biaya untuk kebutuhan sehari-hari. 

Bibit bawang ditanam pada bekas rak telur-dibasahi agar tetap lembab. Dok pribadi
Bibit bawang ditanam pada bekas rak telur-dibasahi agar tetap lembab. Dok pribadi

Dengan memelihara lele di samping rumah dan bertanam sayur-mayur, pengeluaran sehari-hari bisa ditekan. Hobi yang mengurangi biaya hidup sehari-hari. 

Manfaat Ketiga, menimbulkan kebahagiaan. Terus-terang, kegiatan bertanam selalu membuat say senang. Bisa berjam-jam ketiak sudah menjalani kegiatan bertanam, sekalipun terlihat seperti bermain-main. 

Apalagi dilakukan bersama anak dan isteri sambil bercanda plus lengkap dengan cemilan dan segelas kopi. Nikmat rasanya. Hal sepele yang menimbulkan kebahagiaan. 

Kembali kepada judul, "Bertanam Bawang pada Bekas Rak Telur". Berawal dari banyaknya bekas rak telur yang teronggok menjadi sampah, saya pun iseng mengatur rak-rak tersebut dan mencoba untuk menanam bawang. 

Kebetulan isteri saya suka menggunakan daun bawang dalam beberapa masakan keluarga. Jadilah, tanaman bawang tersebut tumbuh. 

Menanamnya pun tak membutuhkan persiapan yang sulit. Cukup basahi rak telur dengan air dan bawang dipotong sedikit agar cepat tumbuh. 

Pada lubang rak, bisa ditambahkan pasir. Jika tidak ada, cukup dibasahkan saja dan tetap menjaga kelembaban rak telur sehingga proses pertumbuhan bawang tidak terhambat. 

Setelah dua minggu, kita bisa panen daun bawang yang ditanam pada rak bekas telur. Senang rasanya, jika tiba saaat panen. Enak rasanya, jika kita menikmati hasil dari bermain-main tersebut. 

Yuk, mari mencoba. Tak perlu menganggap remeh barang bekas di sekitar kita, untuk kita manfaatkan. Selamat mencoba. 

Mari mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun