Mohon tunggu...
Viride
Viride Mohon Tunggu... Buruh - penulis

Penulis tidak dapat menulis secepat pemerintah membuat perang; karena menulis membutuhkan pemikiran. - Bertolt Brecht (Penulis dari Jerman-Australia)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona dan Serba-serbinya

27 April 2020   09:51 Diperbarui: 27 April 2020   09:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak boomingnya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, saya mengira keadaan Indonesia dan seluruh warga +62 akan sama seperti negara-negara yang sudah terdampak oleh virus berukuran tak kasat mata ini. 

Beberapa Negara langsung melakukan tindakan cepat dengan melockdown dan karantina wilayah dengan ketat. Bahkan kesunyian dan betapa mencekamnya negara-negara yang tingkat terinfeksinya tinggi begitu terlihat di beberapa chanel berita.

New york sendiri lewat walikotanya menyatakan kota dalam keadaan "perang", karena jelas berusaha memerangi musuh yang tidak terlihat. Jalan-jalan sunyi, bahkan di salah satu negara, mayat-mayat akibat dari corona ini malah terbiarkan begitu saja di jalan-jalan.

Di awal virus ini berhasil naik daun dan mengokohkan diri sebagai pembunuh sebagian penduduk bumi, saya cukup cemas, karena tingkat kematian di beberapa negara sangat tinggi. Hingga dapat dipastikan Indonesia yang ikut terdampak akan mengalami hal yang sama.

Selain cemas, tadinya saya juga mengira kalau semua pemukiman dan sudut-sudut kota bahkan perkampungan di berbagai daerah di Indonesia akan sangat sepi, karena pasti dicekam oleh kewaspadaan dari virus yang berdiameter 400-500 micro ini. Jalan-jalan hanya akan dipenuhi debu, daun-daun kering tanpa manusia yang hilir mudik ke sana ke mari.

Saya berpikir saat itu ....

"Wah, udah nih. Keadaan bakal sepi. Mencekam, ketakutan."

"Dunia betul-betul kosong dari aktifitas manusia."

"Udah nih. Fix!! Indonesia bakalan seperti kota mati seperti di Kota Wuhan."

Tapi ternyata ... waw, bayangan tak separah keadaan. Setelah menjalani beberapa minggu dengan berbagai berita-berita di televisi yang terjadi justru tidak semencekam yang saya pikirkan sebelumnya.

Masih banyak kehidupan dan kegiatan-kegiatan dilakukan diberbagai negara. Bahkan di negara yang terlockdown seperti Italia, sesama tetangga masih banyak yang saling menguatkan dan menghibur dari jendela-jendela rumah mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun