Mohon tunggu...
Binsar Antoni  Hutabarat
Binsar Antoni Hutabarat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis, editor

Doktor Penelitian dan Evaluasi pendidikan (PEP) dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Pemerhati Hak-hak Azasi manusia dan Pendidikan .Email gratias21@yahoo.com URL Profil https://www.kompasiana.com/gratias

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Darurat Corona: Menyoal Komitmen Kehidupan Bersama

29 Maret 2020   07:41 Diperbarui: 29 Maret 2020   07:47 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sikap masyarakat yang meremehkan dampak virus corona juga terjadi di Amerika serikat. CNN melaporkan terkait kekuatiran Bill Gates terhadap penyebaran virus corona yang terus bertambah 33 persen setiap harinya. Gates juga memprediksi bahwa lonjakan tersebut akan terus bertambah hingga pada periode puncak April mendatang. Dengan dasar itu Gates menghimbau kepada pemerintah, juga warga AS untuk tidak meremehkan dampak virus corona dengan menjaga jarak fisik  atau menjaga jarak sosial.

Korban terinfeksi Covid-19 terus bertambah diseluruh dunia, Sabtu (28/3/2020) menjadi 601.238 kasus. Sedang jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona mencapai 199 . Dengan jumlah kematian mencapai 27.432 pasien, sedangkan 133.443 pasien telah dinyatakan sembuh. Ini artinya, hampir 9.000 pasien berhasil melawan virus SARS-CoV-2 dan sembuh sejak kemarin sore.

Melihat penyebaran Covid-19 yang makin tak terkendali itulah pemerintah Indonesia perlu menghimbau agar masyarakat menunda waktu mudik mereka dan tetap berada di rumah. Keterlibatan setiap anggota masyarakat diperlukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

"Social distancing," menjaga jarak sosial tidak akan efektif jika masyarakat masih menganggap enteng dampak covid-19 dengan tetap pergi mudik yang mengakibatkan menjaga jarak fisik yang menjadi kebijakan pemerintah itu tak dapat dilaksanakan dengan baik.

Covid-19 memang  berdampak lemah jika rantai penyebarannya segera diputus, jika tidak virus corona yang berdampak lemah itu akan menelan korban jauh lebih banyak dibandingkan virus yang berdampak kuat seperti Mers-Cov, sebagaimana telah diingatkan Koopmans, penyebaran virus yang mengakibatkan kesakitan yang berat seperti Mers-Cov dengan angka kematian 34% tidak menjadi pandemi karena cepat diputus rantai penyebarannya sedang Covid-19 menjadi pandemi diremehkan karena banyak kasus covid-19 berdampak ringan.

Orang yang terinfeksi Mers-Cov akan sadar dirinya sakit, dan meminta perawatan dokter, sehingga korban langsung dapat diisolasi untuk membatasi penyebaran virus itu kepada orang lain. Sedang mereka yang terpapar virus corona sering tidak menunjukkan gejala-gejala sakit dan enggan memeriksakan dirinya ke dokter dan orang positif terinfeksi corona yang tampaknya sehat itu menjadi media penyebaran efektif coroa. Parahnya lagi, orang yang tidak sakit tetapi membawa virus corona dalam tubuhnya dapat menularkan virus corona kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun