Mohon tunggu...
Grandys SofiaNita
Grandys SofiaNita Mohon Tunggu... Penulis - Travel Food Blogger

Blogger suka jalan icip makanan dan juga dandan. Menghabiskan waktu luang dengan membaca buku dan menonton film yang dengan senang hati ia tuliskan di blog pribadinya di www.grandysofia.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ustaz Panutan Versiku, Mungkin Beda dari yang Lain

8 April 2022   21:35 Diperbarui: 9 April 2022   04:58 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo assalamualaikum, untuk tema ramadan kali ini adalah ustadz panutan yaaa.

Kali ini aku mau membahas dari sisi yang berbeda, yaitu bukan ustadz yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Yang mungkin sering berseliweran di layar televisi atau layar sosial media.

Mereka ini adalah ustadz sekaligus guru selama aku mengemban ilmu dan juga mengaji Qur'an hadist.

Mungkin ada yang penasaran sekali, jadi siapa ustadz favoritmu? Kalau dikatakan ustadz favorit, bukanlah harus selalu orang yang memiliki ketenaran sehingga dikenal oleh banyak orang. Di kondisi ini, kesempatan bagi aku untuk bisa memberikan apresiasi luar biasa kepada ustadz sekaligus guru yang sudah banyak memberikan perjuangan, pengorbanan dan juga dari waktu ke waktu mendampingi setiap umur anak-anak untuk bisa terus mengaji.

Katakan, mereka itu adalah ustadz yang aku temui dari masa ke masa. Saat aku tinggal di Karawang, aku sudah dirutinkan untuk mengaji setiap sore hari. Dan itu hampir setiap hari dengan durasi setengah jam atau 45 menit. Di Karawang, aku ngga pernah lupa sama Ustadz Jeki (almh) yang memberikan ilmu pengajaran berupa bacaan AlQuran dan juga nasehat-nasehat yang selalu aku ingat. Dalam pengajian itu, aku memiliki banyak teman, kadang mereka juga mendatangi rumahku ketika ada saja kelakuanku yang tantrum tidak ingin berangkat mengaji.

Persoalan mengaji ini terus ada dalam hidup aku seiring aku bertambah dewasa hingga sekarang aku sudah berumah tangga. Dan menurut aku "peramutan" seseorang untuk bisa mengaji atau mendapatkan kajian dari guru yang tepat adalah sebuah rezeki.

Lalu aku tinggal di Bandung Barat, saat itu aku bekerja di sebuah perusahaan farmasi dan aku Alhamdulillah bisa ikut mengaji dan mendapatkan guru ngaji yang tidak pernah aku lupa. Yait Mas Ali dan Mas Andhika, semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan juga lancar dalam segala langkah menebarkan ilmu Qur'an dan hadist.

Saat aku sudah menikah, aku pun tetap dalam peramutan dan ikut pengajian. Sama hal nya dengan suami, alhamdulillah diberikan kondisi yang bisa sama-sama paham bahwa hidup di dunia ini seperti permainan dan yang kekal adalah bagaimana hubungan kita dengan Allah yaitu mendalami ilmu AlQuran serta pengamalannya.

Di Tangerang, saat aku tinggal bersama suami, aku juga berterima kasih kepada mas Tito sebagai ustadz di masjid komplek tempat aku mengaji, mencari ilmu, dan mendapatkan nasihat.

Ustadz menurut pandanganku adalah yang mampu meneruskan ilmu-ilmu AlQuran dan hadist dengan baik dan tidak membuat seseorang atau pihak manapun merasa terintimidasi. Adapun jika nasihat itu memang membuat seseorang menjadi tersinggung atau tersendir, cukuplah intisari nasihat itu memang benar adanya dan berharap menjadi alarm pengigat untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun