Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

5 Cara Menyikapi Kontroversi Tahlilan dalam Islam yang Tepat!

6 Juni 2023   09:31 Diperbarui: 6 Juni 2023   09:34 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pir Sumeyra on Pexels

Kamu pasti sudah tidak asing dengan doa tahlil bukan? Yap, umat muslim Indonesia pasti sudah populer dengan acara tahlilan meskipun tidak semua melaksanakannya. Itulah sebabnya ada kontroversi tahlilan yang masih sering diperdebatkan. 

Kontroversi ini sebenarnya sudah banyak dibahas berdasarkan hukum fiqih islam berdasarkan mazhab yang membahasnya. Nah, itulah sebabnya, penting bagi kita umat muslim untuk bijak menyikapi perbedaan pendapat ini. 

Kontroversi Tahlilan

Kontroversi seputar praktik tahlilan dalam Islam adalah isu yang telah lama diperdebatkan di kalangan umat Muslim. Tahlilan adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh umat Muslim setelah seseorang meninggal untuk mengenang dan mendoakannya. 

Biasanya, keluarga, kerabat, dan tetangga berkumpul di rumah almarhum untuk membaca Al-Quran, melakukan dzikir, dan mendoakan arwah orang yang meninggal. 

Pendukung tahlilan berargumen bahwa praktik ini dilakukan dengan niat baik dan sebagai wujud penghormatan terhadap orang yang telah meninggal. 

Mereka percaya bahwa membaca Al-Quran dan berdoa dapat memberikan manfaat spiritual bagi orang yang telah meninggal dan juga sebagai sarana mengingatkan mereka tentang kewajiban menjalankan ibadah di dunia ini.

Namun, beberapa kritikus tahlilan berpendapat bahwa praktik ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam agama Islam. Mereka menekankan bahwa Islam mengajarkan agar umat Muslim fokus pada ibadah kepada Allah semasa hidup.

Sedangkan kewajiban mendoakan orang yang telah meninggal sebaiknya dilakukan dengan cara lain, seperti memberikan sedekah atau memperbaiki akhlak kita sendiri. Beberapa argumen tentang kontroversi tahlilan meliputi:

1. Tidak ada tuntunan langsung dari Al-Quran atau hadis yang secara spesifik memerintahkan praktik tahlilan. Praktik ini lebih merupakan bagian dari tradisi atau kebiasaan yang berkembang di beberapa masyarakat Muslim Indonesia.

2. Ada kekhawatiran bahwa praktik tahlilan dapat berpotensi menjadi bentuk penyembahan kepada orang yang telah meninggal, yang bertentangan dengan prinsip tauhid (keesaan Allah). 

Islam mengajarkan bahwa hanya Allah yang harus disembah, dan mendoakan orang yang telah meninggal seharusnya tidak mengarah kepada penyembahan kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun