Biasanya, seorang seniman yang membuat karya seni rupa murni ini sering mengungkapkan ekspresinya dengan cara yang lebih estetik. Maka dari itu, pada fungsi ini, sang seniman lebih mengutamakan kebebasan mereka dalam berekspresi.
Sedangkan seni terapan merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh seorang seniman dalam memenuhi suatu kebutuhan praktis.Â
Biasanya, seni terapan ini lebih mengutamakan sebuah tampilan secara artistik yang bersifat dekoratif.
2. Kolase berdasarkan dimensinya
Kolase yang berdasarkan pada dimensinya dibedakan lagi menjadi dua jenis. Ada kolase pada permukaan dua dimensi dan ada kolase pada permukaan tiga dimensi atau disebut tridimensi. Setiap karya seni yang dihasilkan pun akan memiliki hasil yang berbeda.
3. Kolase berdasarkan gaya
Berdasarkan pada polanya, bentuk kolase bisa dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu representative dan non-representatif.Â
Representatif diartikan sebagai menggambar suatu bentuk nyata yang memiliki bentuk yang masih bisa dikenali.
Sedangkan non-representatif, diartikan sebagai dibuat tanpa menunjukkan sebuah bentuk yang nyata, memiliki sifat yang abstrak, dan juga hanya menampilan komposisi elemen visual yang indah saja.
4. Kolase berdasarkan bahan
Bahan atau materi apa saja bisa digunakan dalam membuat kolase, yang terpenting, bisa disusun menjadi sebuah komposisi yang menarik atau unik. Berbagai kolase bisa direkatkan pada berbagai jenis permukaan, seperti kertas, kayu, plastik, kaca, gerabah, kerakim, karton, dan berbagai jenis permukaan lainnya.Â
Lalu, yang terpenting, jenis permukaannya harus relative rata atau memungkinkan untuk ditempel.
Nah, secara umum, bahan baku dalam membuat kolase adalah bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan alam dan juga bahan bekas sintetik. Bahan alam diantaranya seperti, ranting, daun, kerrang, biji-bijian, batu, bunga kering, serat kayu, dan sebagainya.Â
Sedangkan bahan bekas sintetik seperti kertas, logam, plastik, serat sintetis, kain perca, tutup botol, keramik, dan sebagainya.