Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kapan Seseorang Memerlukan Self-Healing? Ini 5 Tanda-Nya!

11 Oktober 2022   19:55 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini istilah healing mungkin banyak muncul dengan meningkatnya kekhawatiran tentang masalah kesehatan mental. Arti healing sekarang menjadi topik pembicaraan utama, baik secara langsung maupun di media sosial.

Baru-baru ini, Twitter bahkan membuat keributan tentang unggahan terkait healing di suatu akun. Hal ini juga banyak direspon orang yang membuktikan bahwa healing banyak menyita perhatian orang. 

Dalam praktiknya, healing memang bermanfaat dan memiliki dampak yang baik bagi kesehatan mental seseorang. Kamu mungkin tidak sadar jika kamu atau orang-orang disekitarmu memiliki trauma, meski begitu, sebagian orang merasa nyaman. 

Namun tahukah kamu jika ada tanda-tanda seseorang mengalami luka dalam, sehingga sangat penting untuk mengetahui beberapa tanda kapan seseorang perlu healing tersebut. 

Hal ini membuat kamu semakin sadar apakah dia atau orang-orang di sekitarnya sedang menderita sakit dalam. Sejumlah faktor dapat menyebabkan seseorang mengalami keadaan kerusakan mental. Contohnya adalah pengalaman buruk masa lalu. 

Pengalaman pahit di masa lalu telah mencegahnya untuk melampiaskan perasaan terlukanya dan akhirnya membawanya ke keadaan trauma internal. Simak penjelasan berikut ini untuk lebih memahami apa tanda seseorang mengalami luka dalam. 

Tanda-tanda Kapan Seseorang Perlu Healing

Penjelasan berikut ini dapat membantumu memahami kapan seseorang perlu healing untuk memperbaiki kondisi mental yang buruk: 

1. Lebih Sensitif dari Sebelumnya

Orang dengan luka batin ditandai dengan kondisi mental yang lebih sensitif dari biasanya. Misalnya, ketika kamu merasa ingin menangis karena hal-hal sepele. Padahal, kejadian traumatis bisa membuat seseorang mengeluh. 

Keadaan yang lebih sensitif juga tercermin dalam menjadi lebih mudah marah ketika orang lain tidak memperlakukanmu seperti yang kamu harapkan. Artinya, luka internal mencegah seseorang mengesampingkan peristiwa untuk melindungi diri dari rasa sakit yang berlebihan.

2. Sering Mengungkapkan Emosi Negatif 

Selain menjadi sensitif, orang yang mengalami kondisi gangguan psikologis sering mengalami pikiran dan perasaan negatif dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mudah menjadi pesimis tentang hal-hal dalam hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun