Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bukan Sekedar Ikat Kepala Biasa, Inilah Filosofi Udeng pada Pakaian Adat Bali!

1 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:02 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakaian adat Bali selain menampilkan berbagai warna-warnanya yang khas, juga mempunyai banyak macam serta nilai estetikanya yang sangat tinggi. 

Sama seperti halnya daerah lain yang ada di Indonesia, masyarakat pulau Bali juga memiliki pakaian adat Bali. Salah satu yang khas dari pakaian adat Bali adalah udeng yang dipakai oleh pria. Udeng adalah bagian dari pakaian adat Bali yang umumnya dipakai oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik itu kalangan bangsawan maupun orang biasa. Bisa digunakan oleh anak-anak, hingga orang dewasa.

Udeng terbuat dari sebuah kain yang berukuran panjang kurang lebih setengah meter. Pembuatan ikat kepala ini membutuhkan keahlian tersendiri, sehingga sangat umum diproduksi di daerah tertentu.

Udeng mempunyai bentuk asimetris bilateral dengan sisi sebelah kanan lebih tinggi dibandingkan dengan sisi sebelah kiri. Bentuk asimetris ini memiliki makna filosofisnya yaitu bahwa setiap orang harus berusaha dalam melakukan kebaikan.

Para pria di Bali menggunakan udeng di setiap aktivitas yang mereka lakukan dalam kesehariannya. Masyarakat menggunakannya di berbagai pertemuan, baik itu formal, sampai ke ritual ibadah dan upacara keagamaan.

Saat menjalankan ibadah di pura, udeng ini digunakan untuk mencegah rambut rontok yang mampu melanggar kesucian pura. Udeng yang biasanya digunakan untuk beribadah biasanya berwarna putih.

Semakin penasaran bukan dengan fakta-fakta menarik tentang udeng ini?

Fakta-fakta Menarik tentang Udeng

Sumber: ubudian.id
Sumber: ubudian.id

1. Memiliki 3 Model

Berdasarkan pada bentuknya, ikat kepada khas Bali ini terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

  • Udeng Jejateran digunakan untuk persembahyangan yang menggunakan simpul hidup di bagian depan (pada sela-sela mata) sebagai simbol cundamani atau mata ketiga.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun