Menjadi Akuntan Profesional: Gaji, Tugas, dan Syaratnya

Bekerja merupakan suatu hal yang perlu dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup, saat ini di zaman yang hampir semua dilakukan melalui teknologi, pekerjaan sangatlah banyak. Bahkan, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan terkadang tidak perlu datang ke kantor atau lebih dikenal dengan Work From Home (WFH).

Bicara soal profesi memang sangatlah luas, tetapi ada salah satu profesi yang melekat dengan seseorang yang lulus dari jurusan akuntansi, yaitu profesi akuntan. Banyak orang bercita-cita menjadi seorang akuntan setelah lulus dari jurusan akuntansi. Seperti dengan jurusannya, maka profesi akuntan tidak bisa dilepaskan dari pembuatan laporan keuangan. 

Profesi akuntan ini akan selalu dicari oleh perusahaan, sehingga kamu perlu mengasah keahlian akuntansi. Dengan kemampuan tersebut, maka kamu bisa bersaing dengan individu lainnya yang memiliki keahlian akuntansi. Salah satu keahlian yang perlu dimiliki oleh seorang akuntan adalah persamaan dasar akuntansi. Dengan salah satu keahlian tersebut, seorang akuntan sudah bisa membuat serta menganalisis setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.  

Gaji Akuntan

Pada dasarnya bukan hanya pembuatan laporan keuangan saja, tetapi profesi akuntan juga bertugas untuk menghitung dan mengawasi keuangan perusahaan atau organisasi. Banyaknya, orang yang ingin menjadi akuntan salah satu alasannya adalah untuk mendapatkan gaji yang cukup banyak. 

Gaji seorang akuntan untuk seorang fresh graduate atau lulusan baru sekitar 4 juta sampai dengan 8 juta rupiah. Selain itu, biasanya seorang akuntan sudah memiliki kemampuan untuk menghitung setiap nilai objek pajak miliki perusahaan. 

Tugas Akuntan 

Gaji yang cukup besar bagi seorang lulusan baru sebanding dengan tugas yang dimilikinya. Berikut ini beberapa tugas akuntan. 

1. Membuat Laporan Keuangan

Tidak lain dan tidak bukan kalau tugas dari seorang akuntan adalah membuat laporan keuangan. Adapun laporan keuangan yang dibuat tidak begitu saja, tetapi harus bisa mudah dipahami, serta dibandingkan dengan data-data perusahaan yang lainnya. Oleh sebab itu, dalam membuat laporan keuangan sangat diperlukan ketelitian yang cukup tinggi.  

2. Menyusun Laporan Keuangan

Hampir sama dengan membuat laporan keuangan, hanya saja dalam membuat menyusun laporan keuangan lebih khusus. Menjadi lebih khusus karena laporan keuangan yang sudah disusun harus bisa terintegrasi dengan pihak internal atau pihak eksternal perusahaan pada saat mengambil suatu keputusan. 

3. Melakukan Evaluasi Laporan Keuangan

Bukan hanya membuat dan menyusun laporan keuangan saja, tetapi seorang akuntan juga harus bisa mengevaluasi setiap laporang keuangan yang telah dibuat. Dalam hal ini, melakukan evaluasi dapat diartikan sebagai mampu menilai hal-hal penting yang terkait dengan laporan keuangan agar bisa membuat suatu perencanaan yang matang. 

4. Melakukan Perencanaan dari Laporan Keuangan 

Setelah melakukan evaluasi, maka barulah membuat perencanaan dari laporan keuangan tersebut. Perencanaan yang matang bisa menentukan kebijakan untuk laporan keuangan di periode berikutnya. Perencanaan yang matang meliputi penyusunan, pembuatan, hingga pengawasan laporan keuangan. 

Cara Menjadi Seorang Akuntan