Mohon tunggu...
Gracella Monique
Gracella Monique Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Peduli pada pendidikan dan pengembangan diri. Mencoba mengeksplorasi banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Usia 20-an Rentan Galau?

20 Juni 2019   14:19 Diperbarui: 22 Juni 2019   22:55 2949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi masa transisi dari umur 20 ke 30 tahun. | via: lds.org

Kita merasa belum mencapai apapun, sehingga mengalami kekhawatiran yang disebutkan diatas. Anda harus mengerti bahwa waktu pencapaian seseorang berbeda-beda. Sekali lagi ini tentang menerima keadaan dan berdamai dengan diri sendiri

2. Tentukan tujuan dan berdiskusi dengan orang tua

Anda harus menjelaskan ke orang tua anda kehidupan apa yang anda inginkan, sehingga orang tua anda mengerti dan tidak lagi memaksa harapan mereka ke tujuan hidup anda. 

Yang menjalani hidup anda tentu saja adalah anda, jadi dari sekarang tentukan tujuan hidup anda dari berbagai aspek yang sudah anda pikirkan. Sesuaikan dengan kemampuan dan ekspetasi anda, jika masih bingung, mungkin bisa membaca beberapa referensi bacaan dan buku tentang bagaimana cara menemukan tujuan hidup.

Jika anda sudah matang memikirkannya, maka akan mempermudah kehidupan kuliah dan pekerjaan setelah anda lulus kuliah. Kekhawatiran pun berkurang.

3. Pahami dengan baik tentang kehidupan pernikahan

Bagi kalian yang single, ingatlah bahwa tujuan anda pacaran yaitu menikah. Jadi pikirkan dengan baik kriteria suami /istri ang seperti apa yang anda inginkan. Lalu tanyakan ke diri anda apakah saya sudah layak menjadi pendamping hidup orang itu? Dari sini anda akan semakin semangat untuk memantaskan diri.

Bagi yang sudah punya pacar, salinglah bertukar pikiran tentang kehidupan pernikahan kalian kelak, dan lihat respon pasangan kalian saat mengalami berbagai masalah hidup. Dari sini biasanya kita bisa menilai apakah ia pantas atau tidak untuk melanjutkan hubungan dengan kita kedepannya.

4. Berteman secara kualitas, bukan kuantitas

Kita harus paham bahwa teman kita sedang berjuang juga untuk kepentingan hidupnya sendiri, anda hanya perlu menyaring siapa teman yang sejalan dengan anda. 

Meskipun kalian saling fokus dengan kehidupan pribadi, selama kalian saling nyaman dan mendukung satu sama lain, maka ia akan tetap menjadi teman anda. Tidak perlu berekspetasi lebih kepada orang lain karena pada akhirnya hanyalah diri kita sendiri yang dapat kita andalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun