Mohon tunggu...
Gracella Monique
Gracella Monique Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Peduli pada pendidikan dan pengembangan diri. Mencoba mengeksplorasi banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Usia 20-an Rentan Galau?

20 Juni 2019   14:19 Diperbarui: 22 Juni 2019   22:55 2949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi masa transisi dari umur 20 ke 30 tahun. | via: lds.org

Quarter Life Crisis yaitu sebuah fase perkembangan psikologis yang muncul di usia 18-29 tahun sebagai transisi antara fase remaja ke fase dewasa. -- Atwood dan Scholtz (2008)

Akhir-akhir ini saya bertemu dengan teman -- teman saya di rentang usia yang sama (20-22 tahunan) untuk sekedar bercengkrama membahas kehidupan kuliah. 

Awalnya saya ingin bertanya bagaimana rasanya menghadapi semester akhir yang jadwal kuliahnya tidak jelas namun tugasnya terasa berat.

Tidak disangka-sangka saya malah mendengarkan curhat (curahan hati)-an mereka tentang kehidupan pribadi yang dipenuhi berbagai ketakutan dan kekhawatiran mereka, yang sama dengan apa yang saya rasakan sekarang.

Apa saja yang biasanya selalu dipikirkan atau dikhawatirkan oleh kita?

1. Pertayaan-pertanyaan seputar perkuliahan.

"Apakah saya harus lanjut kuliah S2?; "Apakah saya harus mengambil judul skripsi A atau B?"; "Apakah saya harus berhenti saja dan pindah ke jurusan yang sesuai kemampuan saya?"; "Apakah saya harus menunda kelulusan untuk hal yang lain?"

2. Pertayaan-pertanyaan seputar pekerjaan

"Mau bekerja dikantor yang seperti apa ya nanti?;  "Apakah harus bekerja sesuai jurusan kuliah atau lintas jurusan?"; "Apakah ada yang mau menerima karyawan seperti saya?"; "Haruskah saya mencoba membuka bisnis baru?"

Galau di tempat umum (Sumber: pinterest.com/afdal1484)
Galau di tempat umum (Sumber: pinterest.com/afdal1484)
3. Pertayaan-pertanyaan seputar percintaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun