Mohon tunggu...
Gracia Yosephine Matondang
Gracia Yosephine Matondang Mohon Tunggu... Jurnalis - Calon Penulis

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, UAJY.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Baru dan Tantangan Baru, Dulu Jadi Audiens Sekarang Jadi Pengguna

25 Agustus 2019   21:04 Diperbarui: 27 Agustus 2019   14:10 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah seperti smartphone, streaming, atau internet pasti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat saat ini. Istilah tersebut perlahan-lahan melekat menjadi bagian dari hidup masyarakat. Gaya hidup masyarakat juga sudah mulai berubah menjadi masyarakat yang lebih praktis. Hal inilah yang menandakan masuknya era new media.

New media atau media baru menjadi tonggak sejarah pada dunia komunikasi, yang membawa perubahan pada media. New media muncul pada akhir tahun 1980-an dan memiliki sifat dinamis serta mengikuti perkembangan teknologi. New media juga membawa perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Hal ini ditandai dengan enam indikasi (Lister, 2009), yaitu (a) pergeseran dari modernitas ke postmodernitas (b) Globalisasi yang intensif yang dapat menjadikan dunia jadi lebih dekat (c) Pergantian zaman menjadi post-industrial informasi (d) Pelaksaan pemerintahan geopolitik yang terpusat.

Selain itu, media baru juga dapat dilihat sebagai (Lister, 2009):

1. Media yang membawa pengalaman baru yang juga terbentuk pada konsumsi media, seperti komputer game, simulasi, dan efek pada film. Salah contohnya adalah permainan-permainan virtual yang mudah untuk diakses dari gadget yang kita miliki, misalnya permainan PUBG, Mobile legends. Teknologi komputer CGI juga menjadi tanda bahwa film juga sudah memasuki era media baru. 

2. Penggambaran dunia dengan cara yang baru, misalnya virtual reality. Virtual reality sering digunakan untuk memuaskan fantasi seseorang, karena efek yang ditampilkan benear-benar nyata. 

3. Relasi baru yang terbentuk dalam subjek dan teknologi media, yang terlihat pada kegunaan media dalam keseharian masyarakat. Misalnya saat berkomunikasi, orang-orang pada zaman dahulu menggunakan surat, sedangkan di era media baru kita dapat emnggunakan telepon genggam pintar untuk mengirimkan pesan dalam waktu yang singkat. 

4. Pengalaman baru pada relasi antara perwujudan, identitas, dan komunitas, yang menjadi 'tempat' dalam menempatkan dan menggambarkan diri kita di dunia. Media baru dapat membuat komunitas baru pula, misalnya komunitas atau forum internet yang berkumpul pada fokus yang sama.  Kita juga dapat membuat identitas baru dalam media baru, bahkan dapat membuat identitas 'anonim'. 

5. Konsep baru dalam tubuh dan media teknologi, yang menjadi tantangan antara manusia, alam, dan teknologi. Adanya virtual reality juga menjadi tantangan baru dalam menghadapi kehidupan manusia yang sesungguhnya. Media baru dapat membuat relasi baru antara manusia, walaupun hubungan tersebut tidak benar-benar ada dalam dunia nyata.

6. Pola baru dalam organisasi dan produksi dalam integrasi budaya media dalam industri, ekonomi, kepemilikan, kontrol, dan regulasi.

Perubahan-perubahan yang terdapat dalam media baru dapat kita lihat dalam bentuk berikut, yaitu:

  • Media komunikasi komputer, seperti email, chat rooms, forum, World Wide Web, Blog, Media sosial, dan telepon seluler pintar.
  • Cara baru dalam distribusi, dan konsumsi, seperti CD, Flashdisk, bahkan dengan internet.

  • Virtual Realities yang mensimulasikan dunia dengan tampilan yang nyata.

  • Transformasi dalam media seperti fotografi, animasi, televisi, jurnalisme, film dan sinema.

Enam Karakteristik Media Baru

Sumber: salesstore.com
Sumber: salesstore.com

Dalam memahami media baru, terdapat pula karakteristik yang membuatnya menjadi khas jika dibandingkan dengan media lama (Lister, 2009), yaitu: 

1. Digital: Media baru saat ini ditandai dengan adanya perubahan dari analog ke digital. Dalam media digital, data-data akan berubah dalam bentuk angka. Data dalam media digital dapat berupa suara, cahaya, atau gambar. Kualitas yang terdapat dalam media digital dapat dikatakan lebih baik dari media analog.

Output dalam media digital juga dapat ditampilkan dengan beragam yang dapat ditampilkan dalam layar maupun dengan jaringan internet. Penyimpanan yang digunakan untuk media digital dapat menggunakan penyimpanan digitak seperti flashdisk, digital disk, maupun penyimpanan online, seperti mega drive, google drive, dan tentunya biaya yang dikeluarkan lebih murah dan praktis jika dibandingkan dengan penyimpanan analog. 

2. Interaktif: Ketika menggunakan media lama, kita akan cenderung pasif dalam mengkonsumsi media, lain halnya dengan dalam media baru yang dapat lebih aktif. Media baru menawarkan media agar lebih mudah diakses bahkan pengguna dapat menjadi produser dalam media tersebut. Sehingga, sebutan untuk audiens sudah bergeser menjadi pengguna. 

3.  Hipertekstual: atau bisa disebut dengan hyperlink, dapat membantu pengguna untuk mendapatkan informasi lain dengan menyematkan tautan yang dihubungkan pada konten lainnya.

4. Virtual: Dalam media, dunia menjadi sangatlah luas. Tidak hanya "dunia nyata" dunia virtual juga menawarkan penggunanya seolah-olah hidup dalam dunia yang sesungguhnya. Dunia virtual dapat memberikan identitas bahkan komunitas, bahkan kita dapat merasakan dunia virtual seperti kehidupan manusia yang nyata, contoh teknologi virtual adalah VR (Virtual Reality). 

5. Jaringan: Dunia baru dapat menghubungkan banyak pengguna dalam satu jaringan. Jaringan juga dapat menghadirkan konten-konten yang dapat diakses dengan mudah. Pengguna juga dapat lebih aktif dalam jaringan ini.

6. Simulasi: Pengguna dalam media baru tidak hanya diajak untuk lebih aktif menggunakn media, melainkan dapat menjadi bagian dari media tersebut. Hal ini berkaitan dengan karakteristik virtual. Akan tetapi, simulasi menjadikan media baru dalam bentuk yang semu, atau tidak nyata, karena hanya simulasi dari kehidupan nyata manusia. 

Tantangan dalam Media Baru

Sumber: Reuters
Sumber: Reuters

Media baru memberikan banyak kemudahan dalam mengakses teknologi media dan komunikasi. Kita dapat dengan mudahnya berkomunikasi jarak jauh dalam beberapa detik, kita juga dapat mencari dan mendapatkan konten hiburan dari smartphone, dan bahkan kita juga dapat menjadi pembuat konten tersebut. 

Akan tetapi kemudahan-kemudahan tersebut dapat membuat masyarakat menjadi praktis. Kita menjadi lebih tertarik dengan dunia virtual hingga melupakan lingkungan sekitar. Budaya-budaya baru pun mulai muncul, seperti budaya menunduk, budaya copy paste, budaya mengemis like. Hal ini menjadi tantangan bagi pengguna di media baru, yang tidak pernah ada di era media lama. Oleh karena kita itu, kita harus lebih kritis lagi dalam menggunakan media baru agar tidak menjerumuskan diri sendiri. 

Sumber

Lister, Martin dkk. 2009. New Media: a Critical Introduction Second Edition. Routledge. New York

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun