Mohon tunggu...
Gracianta Amor Ginting
Gracianta Amor Ginting Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat dan Teologi

-Amor Vincit Omnia- -Ku berharap goresan pena yg pernah menandai beberapa makna dalam hidup ku, boleh mempertemukan mu dengan makna lainnya dalam pencarianmu ✍️-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Surga Menyentuh Bumi

18 Agustus 2020   20:07 Diperbarui: 19 Agustus 2020   17:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Heavenly Light" by danihealyfiction. Source: deviantart.com

Ada yang hilang...
ketika nafas bukan lagi tuk sebuah kehidupan...
Langkah kaki hanya mengiringi seonggok daging menuju kepunahannya...
Jiwa yang haus menantikan pelepas dahaganya...

Teriakan tak lagi bising...
Tangis tak lagi pilu...
Lelah tak lagi berpeluh...
Masih adakah harap di tanah ini?

Bukan!
Ini bukanlah perhentian akhir...
Kelahiran menemukan maknanya pada kematian...
Kebahagiaan mengartikan kesedihan...
Suka dan duka adalah nada indah pengiring jalan...

Tidak pernah ada jalan buntu...
Mereka yang terkurung dalam keterasingan dirinya lah yang percaya takhayul itu...
Itu hanyalah kisah dari pengarang yang ingin mengolok para pengecut...
Ya... para pengecut yang enggan percaya bahwa ada banyak hal di luar batas keberadaannya

Dan saat harap diletakkan di luar batas kehidupan...
di situlah surga menyingkapkan rahasianya kepada bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun