Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Goodbye TV, Hello Youtube

21 Februari 2019   12:32 Diperbarui: 21 Februari 2019   13:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebagai makhluk yang berbekal akal dan fikiran manusia tidak pernah berhenti dalam berinovasi menghadirkan sesuatu yang baru. Tak jarang segala inovasi tersebut muncul akibat keresahan yang mereka alami.Keinginan untuk terus memperbaiki diri dan melakukan perubahan sekitar dalam berbagai bidang merupakan upaya untuk dapat  menemukan solusi dari permasalahan atau untuk kehidupan yang lebih layak.

Manusia terus menggali ilmu melakukan rekayasa atau perancangan alat dan sistem yang pada akhirnya terciptalah teknologi yang nantinya diharapkan dapat mempermudah pekerjaan mereka seperti penjabaran teknologi menurut Elul.Teknologi adalah pemimpin secara keseluruhan dan memiliki metode rasional -- karakteristik khas efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Elul (Miarso, 2007)

Keefisiensian inilah yang diharapkan dalam setiap perkembangan teknologi, tak terkecuali dalam bidang komunikasi.Saat ini semua orang diberbagai belahan dunia berusaha untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan dalam hal informasi.Kemajuan bidang komunikasi yaitu internet membuat informasi yang diperlukan dalam hal pendidikan,hiburan,bisnis dan lifestyle dapat dinikmati siapapun dan dimanapun.

Saat ini di Indonesia, internet bukan lagi hal yang tabu,perkembangannya sudah sangat pesat. Berdasarkan data WeAreSocial.net dan Hootsuite 2017 pertumbuhannya sudah 51% dalam kurun waktu satu tahun. Dan hasil survey globalwebindex platform media social youtube menempati peringkat satu dengan persentase 43%.

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan semakin mudahnya segala aktivitas untuk kita lakukan. Perkembangan teknologi yang menawarkan banyak hal bukan hanya sekedar berita tulisan tapi dalam bentuk video yang dulu hanya bisa dilihat dari televisi, sekarang sangat mudah kita akses hanya dengan gawai yang kita miliki melalui fitur youtube mulai dari musik, film, drama korea, berita, bahkan kita bisa menikmati pertunjukan secara langsung tanpa harus datang ke tempat tersebut melalui streaming.

Si 'Youtube' ini terbuka untuk siapapun untuk membuat channel nya sendiri secara gratis dan bebas membuat konten-konten yang menjadi kegemarannya tanpa mementingkan rating seperti televisi dan membuang tenaga dan biaya untuk mengikuti casting ataupun harus membeli alat-alat yang super mahal untuk membuat sebuah film tampil di televisi. Jadi selain sebagai sumber informasi kita juga dapat ikut berpartisipasi dalam isi youtube tersebut.

Youtube dibanding dengan televisi adalah dimana kita bisa memilih konten-konten tontonan sebebas apa yang kita mau. Ketika kita ingin menonton film, kita bisa menonton film. Ketika ingin menonton berita, kita bisa menonton berita. Lain hal dengan televisi. Di televisi, kita hanya bisa menonton apa yang sedang disiarkan televisi tersebut dan tidak jarang tayangan di televisi kurang cocok dengan apa yang sedang ingin kita tonton.

Youtube juga dapat kita akses dimanapun kita berada. Karena kita tinggal memegang smartphone kita jika ingin menonton Youtube. Jika ingin menonton televisi, agak ribet rasanya membawa televisi kemana-mana. Mungkin memang ada televisi streaming di smartphone kita, namun biasanya lebih 'lelet' jika dibanding dengan Youtube. Selain itu banyak juga promo kuota yang menawarkan gratis menonton Youtube yang menambah ketertarikan untuk menonton Youtube.

Alasan lainnya mengapa Youtube lebih menarik daripada televisi adalah semua orang bisa mengeksperikan dirinya di Youtube. Siapapun kita, pelajar, pegawai, mahasiswa, ibu rumah tangga, semuanya bisa memposting apa yang mereka inginkan di Youtube. Istilah lainnya, semua orang bisa masuk Youtube jika mau.Dan ada bayaran sesuai syarat dan ketentuan  jika konten yang kita buat berdampak besar bagi masyarakat global dilihat dari segi viewers dan subscribe.

Ini berdampak pada partisipasi stasiun televisi yang membuat channel youtubenya sendiri. Ini artinya pihak stasiun televisi menyadari bahwa YouTube memang lebih dari televisi. Mereka tidak ingin kehilangan pemirsa setianya sehingga membuat channel YouTube untuk mengakomodir pemirsa televisi yang tidak bisa menonton tayangannya di televisi.

Melihat perkembangan youtube yang mulai menuju kearah komersil  justru membuat pengguna youtube semakin gelisah. Jika dilihat dari segi konten, tidak semua konten creator menciptakan konten yang patut untuk di 'publish'.Dikarenakan mereka hanya mengejar trending. Padahal youtube bukan hanya dinikmati  dari kalangan orang dewasa saja namun anak kecil pun kini bisa mengakses youtube dengan sangat mudah.Selain itu system filter yang belum benar benar diterapkan dapat membuat anak dibawah umur dapat mengakses video pornografi di youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun