Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dana Tabungan dan Dana Darurat Sebagai "Life Jacket" Menerjang Krisis

21 Januari 2023   13:47 Diperbarui: 21 Januari 2023   14:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Masa-masa berat Covid19 memang sudah berlalu, situasi geopolitik Rusia-Ukraina juga sudah mereda, namun sisa-sisa efek dan akibatnya masih bisa kita rasakan dengan sangat jelas, terutama dalam aspek ekonomi.

Covid dan perang Rusia-Ukraina banyak menyebabkan situasi ekonomi global yang tidak pasti. Harga barang-barang kebutuhan pokok cenderung naik, bahkan di beberapa negara yang terdampak langsung seperti negara-negara di Eropa atau di Amerika mengalami kelangkaan barang karena kurangnya pasokan.

Ketidak-stabilan ekonomi global pada akhirnya akan memaksa kita untuk memperbaiki relasi kita dengan uang dan mulai belajar bagaimana cara agar selamat dan bertahan hingga kondisi ekonomi global kembali membaik.

Yang paling penting yang harus disiapkan adalah: tabungan dan dana darurat.

Sebenarnya, tabungan dan dana darurat adalah sama-sama dana yang disisihkan sebagian untuk digunakan jika ada situasi tertentu. Yang membedakan adalah tingkat daruratnya. Dana tabungan nantinya bisa digunakan jika ada sesuatu yang cukup mendesak namun tidak urgent, atau bisa digunakan untuk membeli sesuatu yang sudah kita impikan sejak beberapa waktu namun belum ada dananya. 

Sedangkan dana darurat, seperti namanya, hanya akan bisa digunakan dalam keadaan super darurat dan mendesak saja. Karena sifatnya yang hanya digunakan di waktu tertentu dan jika tidak digunakan akan menganggur begitu saja dananya, maka selain harus konsisten dalam meyisihkan dana untuk memenuhi tabungan dan dana darurat, kita juga tidak boleh tergoda menggunakannya dengan alasan apapun jika bukan untuk urusan mendesak.

Karena banyak sekali cerita-cerita orang yang akhirnya menggunakan dana tabungan dan darurat untuk investasi dengan alasan agar uangnya berkembang. Hal itu salah besar, ya. Dana tabungan dan dana darurat memang uang yang tidak terpakai saat itu, tapi itu bukan termasuk uang dingin, ya. Apa itu uang dingin? Uang dingin adalah uang sisa yang tidak terpakai karena kebutuhan sehari-hari, tabungan, dan dana darurat sudah terpenuhi.

Untuk uang tabungan sendiri tidak bisa dipastikan jumlahnya berapa karena tergantung tujuan menabungnya untuk apa, dan tergantung kebijakan pemilik dana masing-masing untuk menyisihkan berapa persen dari pendapatannya ke dalam tabungan. Sedangkan untuk dana darurat, para pakar menyarankan agar setiap individu paling tidak memiliki dana darurat sebesar minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan.

Lalu kenapa uang tabungan dan dana darurar tidak disarankan untuk diikutkan investasi? Bukankah jika dimasukkan ke dalam investasi uang tersebut bisa berkembang?

Alasan yang pertama, investasi adalah sama seperti berdagang, di mana ada risiko untung dan rugi, menang dan kalah, profit dan loss. Jadi jangan hanya melihat ke risiko untungnya saja, karena kalau untung ya memang dana kita jadi beranak-pinak dan bertambah banyak, tapi bagaimana kalau kita mengalami kerugian, kekalahan, atau loss? 

Maka dana yang kita kumpulkan untuk dana darurat juga bisa habis. Karena namanya juga dana darurat, diperuntukkan untuk situasi darurat dan mendesak saja, dan situasi tersebut tidak bisa diprediksi kapan datangnya bukan? Jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan, ya. Siapkan tabungan dan dana darurat terlebih dahulu, jika memang ada sisanya maka bisa anda investasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun