Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bersiap Menghadapi Resesi 2023

1 Desember 2022   17:02 Diperbarui: 1 Desember 2022   19:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejak beberapa waktu  lalu, kita banyak mendengar berita tentang pernyataan Menteri Keuangan kita Ibu Sri Mulyani Indrawati tentang proyeksi akan adanya resesi di depan mata karena nilai perekonomian Indonesia di kuartal ketiga mencapai -2,9 persen.

Lalu sesungguhnya apa resesi itu? Apa yang menyebabkan resesi? Apakah hanya Indonesia saja yang mengalami resesi? Lalu bagaimana dampaknya pada perekonomian Indonesia?

Resesi sendiri memiliki arti bahwa kondisi perekonomian suatu negara sedang terpuruk. Penyebab resesi sangat bervariasi dan beragam, beberapa di antaranya adalah adanya inflasi dan peningkatan suku bunga, adanya penurunan pergerakan ekonomi suatu negara secara stagnan selama beberapa saat, adanya gangguan ekonomi mendadak seperti pandemi dan perang antar negara yang mengganggu jalannya perekonomian antar negara.

Namun singkatnya, resesi bisa terjadi pada suatu negara jika pertumbuhan Produk Domestik Bruno (PDB) suatu negara menurun di dua kuartal secara berturut-turut. Misalkan April-Juni 22 -5%, dan Juli-September 22 -3%. PDB sendiri adalah aktivitas ekonomi suatu negara selama 1 periode. Jadi jika pertumbuhan ekonomi kita menurun dalam di dua periode berturut-turut maka bisa dikatakan suatu negara tersebut mengalami resesi.

 Adanya kondisi pandemi dan perang Rusia -- Ukraina menjadi salah satu dari penyebab utama terjadinya resesi karena masa pandemi membatasi banyak sekali aktivitas sosial yang menggerakkan perekonomian suatu negara yang menyebabkan banyaknya peningkatan jumlah pengangguran di mana-mana, dan dengan adanya perang anatar Rusia Ukraina, Rusia yang merupakan eksportir migas terbesar ke pasar global maka tentu menghambat proses eksportir tersebut. 

Akibatnya, banyak negara-negara yang sebelumnya bekerja sama dengan Rusia dalam hal migas akan terdampak.

Lalu apakah hanya Indonesia saja yang akan terdampak resesi ini? Jawabannya, tidak. Hampir seluruh dunia akan merasakan resesi yang sama dan mungkin akan jauh lebih parah. Sejauh ini yang paling terlihat terkena dampak resesi adalah Amerika dan Eropa, karena Rusia adalah eksportir migas terbesar bagi Amerika dan Eropa. Maka ketika pasokan migas terganggu, mereka akan mengalami krisis energi dan akan berdampak luas ke hampir segala aspek kehidupan termasuk ke lonjakan harga pokok sehari-hari.

Untuk Indonesia sendiri memang saat ini masih belum terlalu terlihat dampak dari resesi ini, namun bagi para eksporter dan importer yang berhubungan dengan negara-negara yang terkena dampak resesi akan merasakan bahwa permintaan jadi berkurang jauh.

Lalu apa yang bisa kita lakukan agar bisa bertahan menghadapi resesi yang kemungkinan akan bisa terjadi di tahun depan?

Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan tabungan dan dana darurat. Tabungan yang disiapkan bisa dibagi sesuai dengan pos kebutuhan masing-masing namun pada umumnya ada dua pos tabungan yang bisa digunakan yaitu tabungan jangka pendek dan tabungan jangka panjang.

Untuk tabungan jangka pendek yang aman untuk menghadapi resesi, anda bisa menggunakan tabungan di bank seperti deposito atau menyimpan di ATM seperti biasa atau dengan menyimpan uang di brankas. Karena tabungan jangka pendek diasumsikan menjadi tabungan yang bisa suatu saat dicairkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang ada di luar kebutuhan darurat. Sementara tabungan jangka panjang anda bisa menyimpannya dalam bentuk investasi.

Untuk dana darurat sendiri, simpanlah di deposito dan jangan diambil kecuali ada keadaan yang benar-benar mendesak. Kenapa disarankan menabung deposito untuk dana darurat? Karena, namanya saja darurat, jadi diusahakan dana tersedia cepat. Untuk mencairkan dana deposito, nasabah tinggal mintakan ke banknya untuk pencairan, jika pencarian di luar waktu yang sudah disepakati sejak awal maka biasanya dana akan tetap cair dengan syarat tertentu.

Lalu apakah aman untuk berinvestasi di masa seperti saat ini? Jawabannya adalah, aman, asalkan semua pos tabungan dan dana darurat telah terpenuhi dan dana yang anda gunakan untuk investasi adalah dana dingin atau dana tidak terpakai yang tidak akan menggangu kebutuhan harian anda. Namun, pastikan anda investasi di wadah yang benar agar dana investasi tidak hilang begitu saja.

Beberapa instrument yang bisa menjadi pilihan ivestasi di saat-saat genting seperti ini adalah investasi obligasi, saham dan forex, dan emas.

Investasi obligasi bisa menjadi pilihan investasi yang cukup aman karena adanya Fix Rated yang membuat investasi anda akan aman meskipun resesi di depan mata.

Untuk investasi saham, pastikan anda memilih emiten yang aman dan berkualitas dan tahan terhadap melemahnya perekonomian. Misalnya, pilihalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi dengan transaksi tertinggi dalam satu tahun terakhir serta sudah terdata di BEI paling tidak dalam tiga bulan terakhir dan memiliki kondisi keuangan yang bagus dan stabil. 

Sedangkan untuk investasi forex sendiri, pastikan bahwa selain anda memilih broker yang kredibel anda juga memiliki ilmu yang mumpuni untuk terjun ke bidang ini.

Investasi emas adalah investasi favorit bagi sebagian besar masyarakat karena emas sendiri merupakan aset safe haven. Berdasarkan histori yang telah terjadi, ketika kondisi perekonomian terpuruk, harga emas cenderung naik. Karena ketika suatu masyarakat mengalami kesusahan ekonomi, biasanya masyarakat mengalihkan uang tunai mereka dalam bentuk emas dan hal itu menjadikan harga emas semakin naik.

Bentuk investasi masing-masing orang bisa beragam tergantung kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing. Jadi, investasi mana yang anda pilih yang sesuai dengan kondisi anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun