Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Mempertahankan Bisnis di Tengah Gempuran Inflasi?

3 Agustus 2022   19:34 Diperbarui: 3 Agustus 2022   20:52 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Seperti yang kita ketahui bersama, pandemic covid 19 dan kondisi perang Rusia - Ukraina membuat kondisi perekonomian sangat terdampak dan berbagai negara mengalami ancaman inflasi saat ini. 

Berdasarkan Wikipedia, Inflasi sendiri memiliki pengertian yaitu proses meningkatnya harga-harga secara umum (barang dan jasa) dan terus menerus. 

Yang berarti kenaikan ini merata di segala aspek, tidak hanya pada satu atau dua barang dan jasa saja dan biasanya terjadi berkala. Seperti yang telah diulas di Kompas.com, inflasi bisa terjadi karena beberapa hal seperti:

  • Tingginya permintaan.
  • Meningkatnya biaya produksi
  • Bertambahnya jumlah uang yang beredar
  • Pengaruh perilaku masyarakat
  • Pertumbuhan jumlah penduduk yang tak terbendung
  • Kondisi ekonomi dan politik
  • Kenaikan harga dari barang yang banyak diminati
  • Utang negara
  • Faktor dari uluar negeri seperti kenaikan harga minyak mentah atau kenaikan pada komoditas impor suatu negara

Lalu, apa akibat dari inflasi? Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa menjulang tinggi sehingga daya beli menurun, dan jika daya beli menurun maka akan berimbas ke pertumbuhan ekonomi yang melambat, produksi ekspor yang mandeg, dan devisa negara juga akan semakin berkurang.

Untuk para pemilik bisnis, inflasi bisa menjadi salah satu hal yang ditakutkan karena inflasi tentu akan mempengaruhi produksi bisnis mereka. Bahan baku semakin mahal, biaya ekspor juga semakin naik, dan daya beli pelanggan menurun.

Namun, berdasarkan artikel dari uangonline, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan bagi para pemilik bisnis, agar bisnis anda tetap bisa bertahan menghadapi gempuran inflasi seperti yang terjadi saat ini.

  • Perhatikan efisiensi produksi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Ketika inflasi terjadi maka harga barang dan jasa akan naik, sehingga jika harga bahan kebutuhan sehari-hari naik, maka biasanya pemerintah akan menaikkan  upah minimum para pekerja yang akan diatur dalam undang-undang tiap daerah untuk mengimbangi kenaikan harga-harga bahan kebutuhan sehari-hari yang naik. 

Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi hak upah tiap pekerja, namun perusahaan juga harus menekan biaya produksi agar tidak ada kebocoran dana karena cash flow yang baik juga penting bagi bertahannya sebuah perusahaan. Maka dari itu, mau tidak mau perusahaan harus mengambil langkah untuk tetap efisien mempertahankan keberlangsungan perusahaan. 

Langkah yang bisa diambil dalam kondisi tersebut, misalnya mengubah beberapa sistem perusahaan yang semula dilakukan manual oleh pekerja menjadi digital, mengurangi jumlah pegawai, mencari alternatif pengganti bahan baku yang lebih murah namun tidak mengurangi kualitas produksi, dll.

  • Manfaatkan teknologi

Di zaman sekarang, kita harus melek teknologi agar tidak tertinggal dan bisa mengikuti ritme kehidupan saat ini yang cenderung cepat dan praktis. 

Seperti yang telah dijelaskan dalam poin pertama opsi untuk mendigitalisasi beberapa sistem produksi yang biasanya dilakukan manual, anda juga bisa memanfaatkan teknologi untuk melakukan hal-hal lainnya seperti pembukuan dasar, layanan customer, dan marketing yang bisa dilakukan dengan aplikasi tertentu.

  • Perketat cashflow perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun