Mohon tunggu...
Grace Sinaga
Grace Sinaga Mohon Tunggu... Insinyur - Patsi

Grace Patricia Sinaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Berbagi Pengetahuan dan Bertukar Pengalaman untuk Budidaya dalam Kegiatan KKN Desa Sumberejo,

27 April 2022   16:50 Diperbarui: 27 April 2022   21:00 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW pada tahun 2022 di Desa Sumberejo Kabupaten Magelang diselenggarakan pada tanggal 18 februari hingga 4 april 2022, selama maksimal 30 hari kerja. Desa Sumberejo memiliki 6 dusun, yaitu Klabaran, Kragon, Banaran, Kledokan, Dukuh dan Kenteng. Kami ditempatkan di Dusun Kenteng dengan tema Desa Budidaya. Kelompok kami dibimbing oleh Dr. Ir. Yohanes Hendro Agus, M.Sc. Kelompok ini beranggotakan 5 orang, yaitu Reynaldo (512018010), Andika Zega (512018065), Supebrianto (512018068), Grace Patricia Sinaga (522018057) dan Yohanes Gamaputra (522018061). Segala kegiatan program yang kami laksanakan di Dusun Kenteng diawasi oleh pembimbing lapangan yaitu Bapak Suratno.

Sebelum kegiatan KKN dimulai, kami melakukan observasi secara langsung dan wawancara kepada masyarakat desa di Dusun Kenteng. Dari hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan, kami menemukan beberapa masalah dan potensi yang dapat kami jadikan sebagai program kerja pada KKN kali ini. Tentunya program kerja ini membahas tentang budidaya antara lain adalah pertanian organik, memperkenalkan tanaman refugia, siklus pergantian tanaman, pembuatan pupuk limbah kotoran kambing, pembuatan pupuk nitrobakter, tanaman rempah-rempah serta pengendalian OPT. Usulan program kerja ini telah disetujui oleh dosen pembimbing dan pembimbing lapangan.

Pada senin 7 maret 2022, kami melaksanakan program kerja yang pertama yaitu pembuatan pupuk dari limbah kotoran kambing. Setelah melakukan sosialisasi tentang pupuk dari kotoran kambing, kami melaksanakan praktik pembuatan pupuk kotoran kambing. Pupuk kandang kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian, pupuk kotoran kambing juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Pembuatan pupuk kotoran kambing ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:

  • Pengambilan kotoran kambing
  • Kotoran kambing dibersihkan dari batu kerikil dan sisa dahan tanaman
  • Kotoran kambing dicampur dengan dedak
  • Molase (tetes tebu), EM4 dan air dicampurkan serta dituang pada kotoran kambing
  • Kemudian tutup menggunakan terpal.

Pelaksanaan pembuatan pupuk kotoran kambing ini dilaksanakan dirumah salah satu masyarakat Desa Sumberejo, dalam tahap pelaksanaan masyarakat juga ikut bertindak dalam pembuatan pupuk. Pembuatan pupuk kotoran kambing ini juga didasari oleh banyaknya petani yang berternak kambing dibandingkan dengan sapi, ayam dan hewan ternak lain. Oleh sebab itu limbah kotoran kambing cukup banyak di dusun tersebut, pembuatan pupuk ini sangat membantu bagi petani guna mengurangi limbah kotoran kambing yang terbuang serta mendapat manfaat untuk menyuburkan tanah dan juga tanaman.

Dokumentasi pembuatan pupuk kotoran kambing, Dok. pribadi
Dokumentasi pembuatan pupuk kotoran kambing, Dok. pribadi

Kemudian kami menjalankan program kerja berikutnya yaitu penyuluhan pertanian organik dan siklus pergantian tanaman. Penyuluhan ini dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan rutin Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri di Dusun Kenteng. Dikarenakan penyuluhan ini bersamaan dengan pertemuan rutin bulanan, maka peserta penyuluhan cukup banyak dari ibu-ibu anggota KWT tersebut.

Dalam penyuluhan ini dijelaskan bahwa pentingnya pertanian organik untuk mengurangi bahan-bahan anorganik untuk melindungi kesuburan tanah, penjelasan tentang prinsip-prinsip pertanian organik dan kelebihan serta kekurangan pertanian organik. Ibu-ibu KWT ini cukup tertarik dan antusias terhadap pertanian organik, dikarenakan sebelumnya kelompok wanita tani (KWT) ini ternyata dulunya menjalankan pertanian organik.

Pada sosialisasi ini mereka juga berbagi cerita dan pengalaman sebelumnya tentang pertanian organik. Kelompok Wanita Tani ini sebelumnya menjalankan pertanian organik tetapi hingga sekarang tidak dilanjutkan lagi (semi organik), mereka mengatakan salah satu alasannya adalah kurangnya waktu atau manjemen waktu yang kurang baik yang dikarenakan sebagian besar dari anggota KWT ini adalah ibu rumah tangga. Mereka mengatakan waktu mereka banyak tersita untuk mengurus rumah tangga, mereka juga berbagi cerita tentang sulitnya mendapat sertifikat lahan organik. Dengan diadakannya sosialisasi ini, kami berharap dapat memunculkan semangat dan niat Kelompok Wanita Tani Dewi Sri untuk kembali menjalankan kegiatan pertanian organik yang dimana memiliki banyak manfaat bagi para petani.

Dokumentasi penyuluhan pertanian organik dan siklus pergantian tanaman, Dok. pribadi
Dokumentasi penyuluhan pertanian organik dan siklus pergantian tanaman, Dok. pribadi

Program kerja berikutnya adalah pembuatan pupuk Nitrobacter. Pupuk ini merupakan pupuk alternatif untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan menambah unsur hara pada tanah. Pembuatan pupuk ini tidak sulit dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Langkah-langkah pembuatan pupuk nitrobacter  sebagai berikut:

  • Pupuk urea dimasukkan didalam wadah pembuatan
  • Kemudian diberi Molase (tetes tebu)
  • Selanjutnya diberi bakteri starter dicampurkan kedalam wadah
  • Tambahkan air hingga hamper memenuhi wadah
  • Campurkan atau aduk semua bahan didalam wadah
  • Tutup wadah dengan kain
  • Diamkan selama seminggu, kemudian pupuk nitrobacter siap untuk digunakan

Peranan pemberian pupuk nitrobacter adalah dengan mengurangi peningkatan senyawa ammonia dan nitrit sehingga dapat menghasilkan kandungan nitrat yang tinggi untuk diserap oleh akar tanaman agar tumbuh optimal. Kegiatan ini dilaksanakan dirumah pembimbing lapangan kami yaitu Pak Suratno dan dihadiri oleh beberapa masyarakat desa. Pak Suratno dan masyarakat desa terlihat antusias pada kegiatan pembuatan pupuk nitrobacter ini, mereka sangat tertarik dikarenakan pupuk nitrobacter ini merupakan hal baru bagi masyarakat Desa Sumberejo. Berbagai pertanyaan diberikan oleh masyarakat desa saat pembuatan pupuk ini, mulai dari cara pembuatan, takaran yang diberikan hingga tempat penjualan bahan-bahan serta harganya. Menurut mereka ini dapat menjadi solusi untuk menekan penggunaan pupuk dikarenakan bahan yang digunakan cukup murah dan hasil dari pembuatannya cukup untuk digunakan pada lahan yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun