Lord Raglen (dalam Samovar,2015:25) Â menegaskan bahwa budaya itu kurang lebih yang kita lakukan, sedangkan monyet tidak melakukan hal tersebut. Â Tak dipungkiri Indonesia memiliki banyak sekali budaya di dalamnya. Hal ini di karenakan Indonesia memiliki banyak suku dan daerah sehingga sangat diperlukan untuk mempelajari komunikasi antar budaya tersebut agar dapat memahami budaya-budaya yang ada.Â
Dengan adanya budaya yang berbeda, Komunikasi yang terjadi pun berbeda. Budaya masing-masing memiliki Stereotip tersendiri, sebagai contoh suku jawa dikenal sebagai orang yang lemah lembut, sedangkan suku batak dikenal sebagai orang yang keras. Hal itu tentu menjadi perbedaan budaya yang ada di Indonesia.Â
Beda hal nya dengan pandangan orang luar negeri dimana mereka menganggap bahwa masyarakat Indonesia beragama Islam, padahal tidak semua masyarakat beragama Islam, hanya mayoritas saja yang menujukan Indonesia adalah negara Islam. Perbedaan budaya lainnya terjadi di negara China tepatnya di kota Hangzhou dimana jika kita meludah sembarangan dapat dikenakan denda sebesar 450 ribu rupiah.Â
Perbedaan-perbedaan ini tentu mendorong kita untuk harus mempelajari budaya-budaya yang ada, bagaimana cara berkomunikasinya dan bagaimana tata cara budaya mereka yang berlaku karena budaya itu harus dipelajari agar kita tidak salah kaprah jika kita mengunjungi kota atau negara lain.Â