Mohon tunggu...
Grace KeziaFebriana
Grace KeziaFebriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Majoring in Communication Science at Atma Jaya University Yogyakarta

Nugas terus, refreshing kapan?

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Teman Tapi Menikah 2 (2020) dibalik Genre "The Wedding Film"

20 September 2021   17:48 Diperbarui: 20 September 2021   17:58 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://m.media-amazon.com/

Menonton film menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk menghilangkan rasa bosan maupun penat setelah beraktivitas seharian. Banyaknya pilihan genre di dalam film seperti drama, komedi, horror, adventure, fantasi, thriller, action, romance, dan lain sebagainya menjadikan film tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing.

Namun apakah kalian tahu ternyata ada salah satu jenis dari genre di dalam film yang masih kurang familiar di kalangan masyarakat yaitu genre "The Wedding Film"? Genre ini dapat dikatakan masih kurang familiar di kalangan masyarakat, namun film dengan genre ini sebenarnya sudah banyak diproduksi oleh para sineas.

Lalu sebenarnya, genre "The Wedding Film" itu seperti apa sih? Mari kita bahas lebih dalam mengenai genre ini.

Menurut Costanzo (2014. hal. 129) Genre " The Wedding Film" merupakan suatu genre film yang mengangkat cerita sebuah pernikahan berkaitan dengan kehidupan sosial budaya dari sepasang suami-istri tersebut. Dengan kata lain, setiap kebiasaan dan sikap individu dalam menjalani akitivitasnya sehari-hari akan membentuk sebuah budaya yang akhirnya budaya tersebut akan diterapkan di dalam kehidupan pernikahan mereka.

 Dalam memproduksi suatu film pernikahan, pada sineas tentunya akan mempertimbangkan berbagai hal di dalamnya agar film tersebut dapat terealisasikan dengan sempurna. Hal ini berkaitan dengan karakter dari setiap pemain, jalan cerita, maupun tema apa yang akan ditonjolkan dalam film tersebut.

 Genre "The Wedding Film" menggambarkan bagaimana sebenarnya dinamika di dalam sebuah pernikahan di dalam sebuah film. Genre ini tidak selamanya dibalut cerita dengan kisah yang indah.

 Genre " The Wedding Film " juga berbeda dengan genre romance, dimana di dalam genre ini ditonjolkan mengenai tantangan dan rintangan kehidupan setelah pernikahan terjadi justru lebih berat dari fase-fase suka-sukaan, pdkt, maupun pacaran.

 

Teman Tapi Menikah 2 (2020)


Film Teman Tapi Menikah 2 (2020) yang diperankan oleh Adipati Dolken dan Mawar de Jongh merupakan lanjutan dari film Teman Tapi Menikah 1, mengangkat sebuah kisah kehidupan pernikahan setelah 13 tahun mereka menjalin hubungan persahabatan. Film ini mengangkat kisah perjalanan cinta pasangan seorang aktis Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion.  

Dalam film Teman Tapi Menikah 2,   Ayu (Mawar Eva De Jongh) dan Ditto (Adipati Dolken) merupakan sepasang suami-istri yang baru saja menikah setelah 13 tahun mereka menjalin hubungan persahabatan. Awalnya hubungan pernikahan mereka masih terbawa suasana persahabatan, sehingga diantara mereka masih saling canggung. 

Suasana pernikahan mereka mulai berubah saat Ayu tidak bisa menerima kebiasaan buruk Ditto, Ayu yang ternyata langsung mengandung sedangkan mereka masih memiliki banyak mimpi setelah menikah seperti keliling dunia berdua bersama, hingga sifatnya yang mulai berubahpun turut mengisi adegan konflik di dalam film ini.

"Whatever these wedding icons represent, there must be trials and obstacles along the way. The course of true love never did run smooth." - Costanzo (2014)

Sama halnya dengan kutipan diatas, kehidupan rumah tangga Ayu dan Ditto tidak berjalan dengan mulus. Ayu yang memiliki mimpi untuk berkeliling dunia bersama Ditto tiba-tiba terpaksa harus ditunda dikarenakan ia mengandung. Dari sinilah kehidupan pernikahan mereka mulai sering mengalami konflik. 

Perubahan hormon yang terjadi pada Ayu sehingga mampu merubah emosinya menjadi tidak stabil menjadi super sensitif. Selain itu, Ayu yang merasa Ditto sebagai calon ayah dari bayi yang dikandungnya ingin selalu berada disisinya. Namun, hal inipun tidak selalu bisa dipenuhi oleh Ditto karena tuntutan pekerjaannya. 

Ayu yang merasa lelah akibat sering bertengkar dengan Ditto akhirnya membuat dirinya ingin menggugurkan kandungannya. Namun hal inipun ditolak oleh Ditto. 

Hingga akhirnya Dittopun mulai mencoba memahami kondisi Ayu yang sedang mengandung ditambah pengaruh hormon yang membuat emosinya menjadi tidak stabil. Selain itu, ia juga berusaha menahan diri dan bersikap tidak cemburu dengan perhatian lebih yang diberikan oleh Ayu kepada janinnya.

Banyaknya "trials and obstacles" part dalam perjalanan sebuah pernikahan di film Teman Tapi Menikah 2 produksi Falcon Pictures ini, memberikan banyak pelajaran bagi setiap penontonnya. Pentingnya komunikasi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, menjadi pendengar yang baik bagi pasangan, memahami pasangan dari surut pandangnya, masa kehamilan dan mengurus anak menjadi tanggung jawab suami dan istri, hingga menikah muda bukanlah sebagai sesuatu yang salah asalkan kedua belah pihak sudah siap secara mental. 

Oleh karena itu, film Teman Tapi Menikah 2 menjadi film yang recommended untuk ditonton. Tidak hanya menyuguhkan cerita sepasang sahabat yang akhirnya menjadi suami dan istri, namun pesan moral disetiap adegan juga dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa kehidupan pernikahan tidak selalu indah seperti yang ada di dongeng-dongeng. 

Daftar Pustaka:

Costanzo, W.V. (2014). World Cinema Through Global Genres. UK: Wiley Blackwell

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun