Mohon tunggu...
Grace Evanda
Grace Evanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Siapa Sih yang Gak Pakai Internet di Zaman Sekarang? Baca Berita Juga Udah Pakai Internet, Kan? Yuk Kenali Perjalanannya Dulu!!

31 Agustus 2020   21:58 Diperbarui: 2 September 2020   18:54 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://blog.arvamart.com/mengenal-internet/ 

Internet dapat diartikan sebagai suatu jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan media elektronik dengan media elektronik lainnya. Internet tercipta ketika Department of Defense Amerika Serikat membentuk jaringan komputer melalui proyek ARPA yang juga disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) pada tahun 1969. Internet menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan di zaman sekarang dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh manusia. Adanya jaringan internet dapat mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia, seperti untuk saling berkomunikasi, mendapatkan berita, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, memudahkan tersebarnya informasi ke seluruh dunia, membantu manusia dalam dunia pekerjaan, dan lain sebagainya. Sebelum mengalami perkembangan hingga sekarang, terbentuknya internet melalui proses dan sejarah yang cukup kompleks untuk dibahas.

Bagaimana sih sejarah perkembangan internet di dunia dan di Indonesia? Poin-poin ini sudah diurutkan berdasarkan tahun-tahun penting perjalanan internet loh untuk mempermudah sobat membaca dan mempelajarinya. Yuk disimak dan dibaca!

  • Sekitar tahun 1957, DoD (Department of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Project Agency). ARPA ini didirikan untuk menanggapi Uni Soviet yang meluncurkan sputnik atau wahana luar angkasa dan juga akibat kekalahan Amerika Serikat dalam peluncuran wahana luar angkasa. ARPA bertugas untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan teknologi agar tim militer dapat memanfaatkannya dan sasarannya adalah teknologi komputer, dengan memberi bantuan dan melakukan kontak kerja dengan perusahaan atau universitas yang memiliki ide yang menarik dan menjanjikan.
  • Pada tahun 1962, J.C.R. Licklider menulis sebuah visi bahwa komputer-komputer dapat dihubungkan satu sama lain secara global, sehingga komputer-komputer tersebut dapat menawarkan akses terhadap data dan juga program. Selain itu, RAND Corporation mulai melakukan riset mengenai jaringan komputer yang terdistribusi untuk kepentingan militer di tahun ini.
  • Pertengahan tahun 1960an (saat puncak perang dingin), DoD mau mempunyai komando dan pengendalian jaringan yang dapat membantu mempertahankan diri jika terjadi perang nuklir. Mereka menganggap bahwa jaringan telepon tradisional tidak aman, sehingga DoD memutuskan untuk mengubah arah riset ARPA dan bekerja sama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host.
  • Pada tahun 1965, Ted Nelson mengeluarkan istilah hypertext.
  • Pada tahun 1968, dibuat pula Jaringan Tymnet.
  • Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN yang merupakan sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
  • Sejak tahun 1969, walaupun software dan hardware masih terdapat kekurangan, sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat buah simpul, yaitu UCLA, UCSB, SRI, dan UTAH University berhasil diluncurkan. Simpul-simpul tersebut memiliki berbagai kontrak dengan ARPA dan juga mempunyai komputer host yang tidak bersesuaian dan sangat berbeda satu sama lain. Jaringan inilah yang dinamakan ARPANET.
  • Pada tahun 1971, anggota jaringan ARPANET mengalami perkembangan menjadi 23 buah node komputer, terdiri atas komputer-komputer yang digunakan untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan juga universitas
  • Bulan Oktober tahun 1972, proyek ARPANET diumumkan secara resmi. ARPANET berkembang pesat dalam tiga tahun pertamanya setelah dikembangkan yang  meliputi seluruh wilayah dan universitas Amerika Serikat. Kondisi ini menyebabkan banyak daerah dan institusi yang ingin bergabung dengan sistem jaringan ARPANET sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk mengatur jaringan agar dapat digunakan dengan lancar dan baik. Akhirnya, mereka membagi jaringan ARPANET menjadi dua, yaitu ARPANET dan MILNET, dimana ARPANET diperuntukkan untuk keperluan non-militer secara eksternal bagi daerah atau institusi yang memerlukan, sedangkan MILNET diperuntukkan bagi keperluan yang berhubungan dengan militer secara internal. Akan tetapi, ARPANET dan MILNET kembali digabungkan menjadi satu dengan nama DARPA internet seiring dengan perkembangan teknologi dan minat yang semakin meningkat. Nama tersebut kemudian lebih disederhanakan menjadi "Internet" agar lebih mudah dikenal dan diingat
  • Pada tahun 1973, ARPANET sudah menjamah ke luar wilayah Amerika Serikat dan pada tahun ini, beberapa universitas yang berada di luar Amerika Serikat masuk dan menambah anggota ARPANET, yakni ada Royal Radar Establishment di Norwegia dan University College of London dari Inggris.
  • Pada tahun 1974, Bob Kahn dan Vint Cerf mempublikasikan TCP (Transmission Control Protocol) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection". Di tahun ini, Bolt, Beranet & Newman (BBN) yang merupakan pontraktor bagi ARPANET juga membuka Telenet sebagai sebuah versi komersial dari ARPANET. Telenet adalah layanan paket data publik pertama.
  • Pada tahun 1977, sudah banyak komputer yang terhubung ke ARPANET, yaitu sebanyak 111 komputer.
  • Di tahun 1978, protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol dan Internet Protocol.
  • Pada tahun 1979, Jim Ellis, Tom Truscott, dan Steve Bellovin yang merupakan alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat membuat grup diskusi Usenet pertama dan setelah itu, pemakaian Usenet pun meningkat. Di tahun ini, Kevin McKenzie juga mengusulkan penggunaan emoticon.
  • Pada awal tahun 1980an, PC atau penggunaan komputer pribadi mengalami peningkatan yang cukup drastis, sehingga tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. ARPANET juga sudah memiliki anggota sebanyak 213 host yang terhubung. Di tahun ini, layanan BITNET (Because It's Time Network) juga dimulai. Layanan ini menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan  FTP (File Transfer Protocol). Selain layanan BITNET, para ilmuwan dan pakar di bidang ilmu komputer dari Purdue University, RAND Corporation, University of Washington, dan BBN, serta dukungan dari NSF (National Science Foundation) juga menciptakan CSNET (Computer Science Network) yang menyediakan layanan e-mail dan layanan lain kepada ilmuwan-ilmuwan tersebut tanpa perlu mengakses ARPANET.
  • Di tahun 1982, istilah "Internet" digunakan pertama kali. Selain itu, TCP/IP juga diadopsi sebagai protokol universal bagi jaringan tersebut. Mulai pula dikembangkan name server yang mengizinkan penggunanya dapat terhubung ke sebuah host tanpa perlu mengetahui jalur yang pasti menuju host itu. Di tahun ini, ada lebih dari 1000 host yang tergabung di dalam internet.
  • Pada tahun 1986, sistem nama domain diperkenalkan, sekarang lebih dikenal dengan nama DNS (Domain Name System). DNS berfungsi untuk menyamakan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

Setelah membahas sejarah perkembangan internet di dunia, di bawah ini adalah penjelasan mengenai bagaimana sejarah dan perkembangan internet di Indonesia. Seiring berkembangnya zaman, internet telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia untuk komunikasi maupun meningkatkan produktivitas dalam dunia pekerjaan.

Adanya koneksi internet di Indonesia ditemukan pada tahun 1983 oleh Joseph Luhukay yang merupakan akademisi dari Departemen Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan pada saat itu, beliau baru menyelesaikan gelar Ph.D nya dari University of Illinois at Urbana-Champaign. Ia membawa beberapa komputer unix Dual System 83/20 berbasis Motorola 68000 dan server terminal Ethernet NTS berbasis Intel 80186. Untuk membangun jaringan internal kampus, Joseph memakai UUCP (Unix-to-Unix Copy) yang kemudian diberi nama UINET. Satu tahun setelahnya, UINET resmi terhubung UUNet yang merupakan salah satu ISP pertama dan juga terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia yang terhubung dengan koneksi internet.

Pada masa itu, koneksi internet selalu terhubung dengan proyek UNINET (Inter-UNIversity NETwork) yang didanai World Bank. UNINET menyediakan bandwidth dan kampus menggelar infrastruktur. Misi proyek UNINET ialah menghubungkan universitas-universitas besar Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Hassanudin, dan Institut Pertanian Bogor. Akan tetapi, kampus-kampus itu tidak sanggup membangun infrastruktur yang diperlukan dan tidak bisa mempertahankan koneksi karena mahalnya biaya dial up connections jarak jauh, sehingga proyek UNINET terbengkalai.

Pada awal 1990an, koneksi internet hanya bisa melalui Universitas Indonesia yang sudah membangun proyek UINET dan menyebabkan para akademisi Bandung harus mengeluarkan biaya mahal agar dapat terkoneksi. Suryono Adisoemarta, anggota ARC ITB (Amateur Radio Club) yang baru menyelesaikan studi di Amerika Serikat membantu untuk mengatasi permasalahan biaya mahal itu karena ia berhasil menciptakan koneksi internet menggunakan radio paket ke Ipteknet melalui LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan menggunakan PC 286 bekas dan modem radio paket pinjaman yang dipinjamkan oleh Muhammad Ihsan, seorang staf LAPAN dan juga alumnus ITB.

Semakin berkembangnya zaman, pembangunan internet pun semakin marak di Indonesia dan bermunculan pula berbagai pihak yang menjadikan internet sebagai lading bisnis.

  • Sekitar tahun 1994, Sanjaya yang merupakan insinyur IBM membuka bisnis ISP (Internet Service Provider) komersil pertama di Indonesia (Jakarta), yaitu PT IndoNet (Indo Internet). PT RadNet (Rahardjasa Internet) muncul setahun kemudian dan menjadi pesaing pertama.
  • Rully Harbani yang merupakan mahasiswa ITB juga mendirikan ISP ketiga di Indonesia, yakni PT Melsa (Melvar Lintasnusa) di Bandung pada tahun yang sama.
  • Tahun 1996, PT Pos Indonesia menjadi BUMN pertama yang mendirikan ISP melalui W-Net (Wasantara Net). W-Net menjadi ISP dengan jaringan terbesar di Indonesia dikarenakan memiliki node lokal di kota-kota besar, akan tetapi kecepatan W-Net dikatakan lambat.
  • Selanjutnya, muncul pula PT Indosat Tbk. Dan menjadi salah satu ISP popular di tahun 1990an
  • Tahun 1998, muncul PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Selain menyediakan jasa internet, Telkom juga menyediakan jasa telpon rumah secara bersamaan yang biayanya dijadikan satu.

Kemunculan ISP sangat cepat, terdapat 16 ISP dengan 20.0000 pengguna pada akhir 1995, kecepatannya hingga 64 kbps. Pada tahun 1996, terdapat pelonjakan menggapai 22 ISP dengan 100.000 pengguna berdasarkan data dari ITU (International Telecommunication Union).

Setelah membahas mengenai internet, perjalanan jurnalisme online juga cukup menarik untuk diulik dan diketahui. Teknologi informasi masa kini dapat memudahkan manusa untuk mendapatkan informasi. Kemunculan blog yang dapat dibuat oleh siapapun dan kemudian digunakan sebagai sarana untuk menulis dan menyebarkan informasi atau berita menandakan kemunculan jurnalisme online. Dengan memanfaatkan laptop dan modem, Mark Druge  mempublikasikan kisah perselingkuhan yang dilakukan oleh Bill Clinton (Presiden Amerika Serikat) dengan Monica Lewinsky (Monicagate) di website Drug Report pada tanggal 17 Januari 1998. Peristiwa ini disebut sebagai tonggak kelahiran jurnalistik online. Orang-orang yang mengakses internet pun segera membaca dan mengetahui cerita perselingkuhan itu yang dikenal dengan sebutan "Monica Scandal" dan "Sexgate". Pada awal tahun 2000, diikuti kemunculan berbagai situs pribadi yang menunjukkan hasil laporan jurnalistik dari para pemiliknya yang pada saat ini dikenal dengan website blog, weblog, atau blog.

Menyusul Amerika atau negara asing lainnya, semua media tradisional besar di Indonesia juga sudah memiliki versi online, seperti liputan6.com, kompas.com, tribunnews.com, suaramerdeka.com, dan lain sebagainya. Kemunculan jurnalistik online di Indonesia disertai dengan berita berakhirnya Orde Baru ketika Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Seiring adanya "euphoria reformasi", banyak media-media online yang bermunculan.

 

Daftar Pustaka :

Suyanto, A. H. (2007). Pengenalan Internet. Jurnal Komputer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun