Mohon tunggu...
Grace Angelica Christy
Grace Angelica Christy Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor-Faktor Penghambat Kemajuan Pendidikan di Indonesia

5 Oktober 2022   00:37 Diperbarui: 5 Oktober 2022   00:44 5462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com/

Menurut UNICEF Indonesia, 2021 (United Nations International Children's Emergency Fund Indonesia), walaupun peluang anak-anak Indonesia mendapatkan kesempatan mengenyam Pendidikan mengalami peningkatan, ternyata masih ada sekitar 4,1 juta anak-anak dan remaja Indonesia yang berusia 7-18 tahun yang tidak bersekolah. Padahal pemerintah sudah membangun sekitar 217.283 sekolah dari Sabang sampai Merauke.  Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyampaikan data Sensus Penduduk (SP) Indonesia adalah sebagai berikut.

Gambar 1Komposisi Penduduk Indonesia 2021 (Iip M. Aditiya, 2021)
Gambar 1Komposisi Penduduk Indonesia 2021 (Iip M. Aditiya, 2021)

Berdasarkan data tersebut, Gen Z adalah generasi usia sekolah, di mana tercatat ada 75,49 juta anak Indonesia yang seharusnya tertampung di sekolah-sekolah. Artinya jumlah sekolah yang dibangun oleh pemerintah masih terlalu sedikit untuk menampung anak-anak Indonesia usia sekolah. Ramli Rahim (Ketua IGI Pu-sat) menyatakan bahwa masalah yang paling besar dan belum menemui solusi yakni banyaknya calon peserta didik yang tak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Hal ini terjadi karena Pemerintah tidak mampu memberikan solusi dengan membangun gedung sekolah baru (Alfian & Hasriyani Latif, 2020)

Kurangnya sarana pendidikan juga menjadi faktor penting yang juga mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia.  Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 2Jumlah Penduduk di desa tanpa sarana Prasarana Pendidikan (Sumber: lokadata)
Gambar 2Jumlah Penduduk di desa tanpa sarana Prasarana Pendidikan (Sumber: lokadata)

Jika dilihat pada gambar 2, Papua berada di urutan pertama yang memiliki 3,676 desa tanpa sarana Pendidikan (Anindhita Maharrani & Choirunnisa Nur, 2019). Alasan tersebut dilatarbelakangi akibat pemerintah tidak dapat menjangkau desa-desa yang berada di pelosok-pelosok pedalaman di seluruh Papua. Meskipun sudah ada sekolah-sekolah yang didirikan di beberapa tempat di Papua, tetapi fasilitas pendidikannya masih kurang akibat kurangnya anggaran yang diaokasikan untuk pendidikan. Hal ini mengakibatkan kualitas Pendidikan menjadi tidak optimal.

Faktor yang terpenting yang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kurangnya jumlah guru yang mengajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dikarenakan pendidikan bergantung kepada siapa yang mengajar (SUTRISNO, 2021).

Dalam Gambar 3, terlihat jumlah guru yang belum memadai.

Gambar 3Perbandingan jumlah guru, Gedung sekolah dan siswa (Joko Ade Nursiyono, 2015).
Gambar 3Perbandingan jumlah guru, Gedung sekolah dan siswa (Joko Ade Nursiyono, 2015).

Kurangnya jumlah guru berdampak pada kualitas pendidikan. Papua mengalami kekurangan guru lebih dari 30.000 orang (Theo Kelen & Syofiardi, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun