Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintamu Anugerah Terbesar Bagiku (Part 2)

8 Januari 2022   21:01 Diperbarui: 8 Januari 2022   21:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini suster telah mendorong tempat tidurku ke sebuah ruangan khusus pasien yang akan dioperasi. Penyakit yang kuderita ternyata sudah ada sejak saya lahir. Merenungkan kasih Tuhan dalam hidupku, tanpa sepengetahuanku, saya sudah diberi hidup hingga usia dewasa ini, dan jika Tuhanpun memanggilku kembali kepadaNya, bagiku adalah sebuah keuntungan. Saya mengetahui bahwa saya sudah menderita ASD Secundum sejak lahir. ASD SECUNDUM, adalah kebocoran di jantung, kalau di jantung saya kebocoran dengan diameter 1,2 hingga 2,5 centimeter. Di saat saya tahu saya penderita ASD Secundum, air mataku tak kunjung berhenti, sedih, mengasihani diri sendiri, tetapi saya diingatkan oleh Roh dalam diriku yang berkata, mengapa engkau bersedih bukankah AKU, TUHAN ALLAHMU telah menemanimu, menjaga, memelihara dan memberkatimu, sejak engkau lahir hingga hari ini, memberikanmu berbagai talenta, menemanimu dalam perjuangan hidup, menguatkan dirimu interaksi dengan orang-orang jahat dan orang-orang baik, semua itu untuk memurnikan imanmu kepadaKu, sebelum engkaupun dibentuk hingga hari ini, AKU TUHAN ALLAHMU terus bersamamu, mengapa engkau bersedih wahai Yosi? Jalanilah prosesnya, sebagaimana engkau menjalani setiap salib yang telah diberikan kepadamu. Kalimat-kalimat inilah yang ada di dalam pikiranku agar aku tetap kuat dan teguh, satu doaku kepada Tuhan, janganlah kiranya imanku menjadi lemah saat menghadapi persoalan-persoalan hidup, biarlah setiap persoalan, tantangan, penghinatan, dihadapi bersama dengan Tuhan, agar kelak di akhir hidup menjadi kesaksian bagi banyak orang. 

Saya melihat Laras, menyeka air matanya, saat suster mendorong tempat tidurku ke sebuah ruangan khusus untuk para pasien yang akan dioperasi. Setelah tiba di ruangan suster meninggalkan kami dan memanggil dokter anestesi. Laras memegang tanganku dan memelukku, Yosi, engkau adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki, bahkan manusia terbaik yang tulus yang pernah kukenal, jadi kamu harus kembali sehat, jangan pasrah Yos, aku tahu kau akan berkata, aku sudah melakukan yang terbaik semasa hidupku menurut kemampuanku hingga hari ini, jika Tuhanpun memanggilku kembali, aku sudah ikhlas, jangan berkata seperti itu ya Yosi, jangan pernah terpikirkan olehmu, saat kamu operasi pikirkanlah George yang masih menunggumu, mencintaimu, dan keluargamu yang begitu sayang samamu. Lihatlah kakak dan abang itu sejak semalam bahkan hingga pagi ini mereka tidak tidur berdoa untukmu, lihat abang yang begitu sayang samamu. Jangan pasrah Yos, aku tidak ikhlas.

Laras, bagaimanapun hasilnya kamu harus ikhlas ya, maafkan aku jika aku berpesan, inilah pesanku kepadamu jika saat operasi atau pasca operasi terjadi sesuatu, yang pertama, saya punya asuransi, kamu tahu jumlahnya tidak sedikit, cukup biaya penguburan, rumah duka dan membeli rumah mewah di kota metro ini. Ingatkan keluargaku untuk memberi 10% ke gereja tempat kelahiranku, tempat pelayananku, di dua organisasi pelayananku, juga kepada seorang bapak denga anaknya yang berkebutuhan khusus, setiap bulan saya memberikan mereka beras dan kebutuhan sehari-hari melalui pembelanjaan, bukan dengan uang, bapak itu tidak mengenalku, karena setiap saya memberi kepadanya saya tidak pernah membuka helm dan tidak pernah berbicara, jadi jangan pernah juga elo bilang tentang gue, dia kagak bakalan kenal dan tidak tahu, kecuali motor gue, itupun kalau dia inget platnya, walaupun sudah sepuluh tahun gue rutin tiap bulan kasih ke dia, so, don't mention about me. Next, elo pergi ke panti asuhan, gue punya anak asuh lima orang disana, setiap bulan elo beli susu, gula, teh, peralatan sekolah yang mereka butuhkan, dan kelima anak itupun tidak kenal gue, yang kenal hanya ibu pemilik panti asuhan, mereka masih SD dan jangan coba-coba buka nama gue ke mereka, gue tidak mau and the last, elo kasih makan orang gila yang sering datang ke rumah gue, kalau dia melintas di jalan, elo kasih dia duit receh, karena dia tidak kenal duit, atau elo belikan roti dan air minum, karena dia lapar dan haus keliling di jalan. 

Yosi, berhenti, stop, stop please, I can't do that, only you, can do it, so please, don't share anything with me, elo harus hidup, gue kagak punya hati seluas samudera kayak elo, gak mampu gue Yos, kan gue sudah bilang, hati gue sempit. Gue hampir gila dengerin elo, dan elo itu kayaknya sudah gila, masih bisa mikirin orang disaat elo sudah terbaring kayak gini. Sudah Yos, elo berhenti. Berarti dibutuhkan banyak orang gila di negara ini ya Laras, candaku agar Laras tidak sedih. "Yosiiiii, elo masih bisa bercanda lagi." Loh, kan iya toh, hanya dengan keGILAAN dapat melakukan hal-hal yang GILA, hehehe

Kalau tentang asuransi sudah saya sampaikan kepada keluarga saya, khususnya kakak, karena dia ahli waris saya dan juga saham saya yang sedikit itu buat dia saja, tapi tunggu sampai portopolio saya hijau semua, dia sudah ngerti ko, kalau masalah duit elo dengan dia "beti", beda-beda tipis. Saya sudah buat secara tertulis, tetapi kakak saya tidak mau menerimanya, buat apa semua itu kalau elo pergi juga, kita berikan saja sama orang lain, kata mereka, tetapi saya sampaikan agar mereka menerimanya, bagaimanapun hidup dan mati kan bukan ditangan kita, semua rahasia Ilahi, jika saya hidup berarti kembali toh sama saya semua, ini hanya berjaga-jaga saja, agar penggunaannya nanti teralokasi sesuai tujuan hidup saya. 

Laras, di saat kita hidup, kita harus berguna dan memiliki makna bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain, dan di saat matipun tetaplah kita berguna, sehingga kematian kita tidak menjadi sia-sia. Jadi jangan lupa perbanyak asuransimu, agar banyak warisan yang liquid yang elo tinggalin buat orang-orang yang elo cintai. 

Yosiii, gue kayaknya makin gila dengar elo ngomong. 

Laras tenang saja, jika Tuhan masih memberiku umur panjang tanpa operasi atau dengan operasipun pasti saya sehat, elo lihat sendiri kan gue sudah menderita ASD SECUNDUM sejak lahir, so, why should I worry with my life? Kerjakanlah seperti yang saya sampaikan, jika elo menyebut gue sebagai malaikat elo yang punya hati seluas samudera just, do it, apa yang gue lakuin selama ini, elo kagak buta kan, tidak tahu tentang semua kegiatan-kegiatan gue. 

Iya Yosi, tapi gue kagak sanggup, gue mikir diri gue sendiri saja susah, apalagi mikirin orang lain. Yos, elo ingat George aja ya, elo wajib ingat cintanya saat operasi, agar elo bangkit dan bangun cepat saat operasi kelar, gue takut banget elo kagak bangun-bangun, elo lihat George, dialah soulmate sejati elo, lihat wajahnya, senyumnya, jidatnya, bentuk wajah  kalian berdua hampir sama, berarti elo tulang rusuk dia. Elo cantik dia tampan, so pas banget deh kalian. 

Elo mah, pakai ilmu cocokologi, emang elo sama Toni mirip? Kita ngomongin yang lain saja, ingat yang saya sampaikan, jangan sampai lupa, entar kalau elo lupa, gua kagak ada, hantu gue datang njitakin kepala elo, biar elo ingat pesan-pesan gue. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun