Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Stand Firm to be Blessing

5 Maret 2021   20:42 Diperbarui: 5 Maret 2021   21:16 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi single apakah pilihan atau memang belum waktunya? Banyak perspektitf tentang single? apakah single itu pilihan? atau mengapa masih single?.

Pertanyaan ini masih sering kita terima sebagai seorang single, apalagi sudah usia 35 tahun ke atas, pertanyaan ini sering muncul dipertanyakan kepada mereka yang masih single, tidak di kantor, di kampung, di mana-mana, pertanyaan pertama, elo sudah maried? Jika jawabannya belum, loh kenapa? dilanjutkan dengan berbagai pertanyaan dan pernyataan yang harus kita dengarkan. 

Kalau sudah usia hingga empat puluhan, orang pasti kaget, ehh loe kagak laku-laku, ehh, elo mikirin duit mulu sih, eh...elo.. karir mulu dipikirin, jangan lupa maried, entar sudah tua tidak sanggup ngurus anak. Ada banyak nasehat-nasehat yang diberikan ketika masih single dan menurut penilaian masyarakat setempat sudah layaknya untuk menikah apalagi sudah usia di atas empat puluh tahun. Baik sih semua pendapat yang diterima, tetapi kalau sering disampaikan budeg juga lama-lama telinga seorang single tersebut. 

Pertanyaan tentang, belum menikah sudah usia dewasa kadang ada yang menganggapnya tabu, bahkan terkadang banyak orang yang menjudge kenapa belum menikah? 

Banyak tanggapan-tanggapan negatif yang sering ditemukan dari masyarakat, seperti celotehan di atas, ada yang mengatakan mikirin duit mulu sih, ehhh padahal yang single juga mikirin kapan mau maried, mereka tidak tahu saja hati seorang single? Ada juga masyarakat yang berpendapat, jangan-jangan dia gay, homo, lesbi, jangan-jangan dia tidak berfungsi, itulah dia sombong sih, dari dulu banyak yang suka tetapi ditolak mulu, mampuslah dia tidak laku-laku, tahu rasa, ada juga yang berceloteh seperti itu. 

Boleh dimaklumi? Boleh, karena semua orang dapat berbicara tentang status seseorang, terus bagaimana menghadapi celotehan seperti itu? yah, be humble and patient, dengarkan saja, karena mereka yang berceloteh tidak lebih tahu kehidupan pribadi seorang single bukan. 

Biarkanlah mereka menyampaikan apa yang akan mereka sampaikan, dan kita tetap menjaga keutuhan hati dan respon kita terhadap celotehan tersebut, be humble ya gaes, walau kadang tidak enak di dengar, tetapi di enak-enakin saja.

Jodoh memang tidak ada satu orangpun yang tahu. Sama seperti kematian, kita tidak tahu kapan kita akan meninggal, di mana, bagaimana dan dalam kondisi apa? Adakah yang tahu? Tidak ada yang tahu selain daripada sang pemilik kehidupan itu sendiri, Tuhan pencipta kita. 

Jadi bagaimana pandangan tentang jodoh? Bukankah dikatakan, manusia diciptakan berpasang-pasangan? Ya, benar hal itu dikatakan, tetapi ada juga dikatakan jika memang dia tahan tidak menikah baikanya dia tidak menikah dan memikirkan tentang pelayanan, ada juga memang yang sudah diciptakan  tidak menikah untuk visi Tuhan. 

Jadi bagaimana dengan seorang single yang masih belum berjodoh? Boleh ditanyakan secara pribadi kepada para single, mengapa belum berjodoh? karena akan banyak latarbelakang mereka belum menemukan jodohnya atau belum dapat berkomitmen untuk menikah, atau memang belum menemukan tulang rusuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun