Mohon tunggu...
Grace Ange lGloria
Grace Ange lGloria Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas SIber Asia

Keep figting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korean Wave, Membantu Perekonomian Korea Selatan

31 Juli 2021   02:09 Diperbarui: 31 Juli 2021   02:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar Korea ? K-pop , tteokbokki , Drakor. Semua hal ini sering kita jumpai hari-hari ini , budaya korea sedang berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade terakhir. Keberadaannya ini cenderung diterima publik dari berbagai macam kalangan sehingga fenomena ini disebut juga dengan Korean Wave atau Hallyu. Salah satunya di Indonesia sering kita jumpai dan dampaknya sangat terasa terutama pada generasi milenial, Hal ini menjadikan Indonesia negara pasar yang sangat potensial dalam hal ini.

Produk dari Korean Wave adapun, Skincare,Fashion,Make up, Makanan, Musik, gaya bicara hingga bahasa, yang kini sangat diminati oleh banyak kalangan. Musik K-pop adalah salah satunya,  produk korean wave  ini yang berhasil menarik minat generasi milenial , sehingga hal ini membuat musik K-pop mengangkat perekonomian di Korea Selatan. Persiapan dan perjuangan yang dilakukan tidaklah mudah, bahkan negara Korea Selatan sampai membentuk Departemen Pemerintahan Khusus untuk mengurusi Korean Pop (K-pop).

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki peminat K-pop terbanyak pada tahun 2019, dan Indonesia sendiri berada di peringkat ke 3 setelah Thailand dan Negara asalnya Korea Selatan. Karena budaya Indonesia sendiri yang sangat baik maka Indonesia juga dikenal memiliki fanbase yang loyal dalam dunia K-pop. Karena menjadi K-popers bukanlah hal yang murah, K-popers harus mengeluarkan uang banyak untuk menemui sang idola, dari membeli tiket konser, membeli merchandise,vote bahkan produk-produk yang di iklankan sang idola. Apalagi Impian seluruh K-popers adalah pergi ke korea selatan , hal ini berdampak besar bagi sektor pariwasata Korea Selatan.  

Hal ini merupakan kemampuan negara Korea Selatan untuk menarik minat negara lain untuk bekerja sama dengan Korea Selatan. Seperti Indonesia , sejak dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan pada 1973, Korea Selatan dan Indonesia sepatak meningkatkan hubungan perdagangan bilateral menjadi 30 miliar dolar AS pada 2022.

Di era pandemi ini khususnya , kita tidak bisa jauh dengan hal-hal yang berasal dari pasar Korea Selatan, contohnya mulai banyak artis/musisi yang menyanyikan ulang lagu korea, membuat lagu dengan terjemahan korea, bahkan bekerja sama dengan agensi besar di Korea , Daya Tarik ini merupakan Soft Power dari Negara Korea . Tidak hanya itu, di bidang pendidikan juga banyak menarik minat masyarakat negara lain untuk bersekolah di Korea Selatan. Di Indonesia sendiri banyak murid yang melanjutkan sekolahnya di Korea Selatan dengan berbagai alasan.

Bukan hanya Indonesia yang tertarik dengan budaya korea, penduduk korea yang belajar bahasa Indonesia juga terus bertambah , hingga ada beberapa Universitas yang menyediakan kelas bahasa Indonesia. Selain itu di Indonesia juga banyak sekali terdapat perusahaan Korea , Supermarket Korea, dan Indonesia juga sering melibatkan artis Korea dalam pengembangan produk atau perusahaan mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun