Mohon tunggu...
Grace Jessica
Grace Jessica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

I have a cool food taste. Posting every Wednesday or when I feel like it. #YOUforU

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Yuki Ishikawa, Bomber Voli Jepang

4 Februari 2022   12:42 Diperbarui: 4 Februari 2022   12:49 4361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: Pinterest/pin

Olimpiade Tokyo 2020 menorehkan banyak kenangan yang manis dan pahit. Diadakan di tahun selanjutnya, yaitu 2021, Olimpiade kali ini merupakan ajang olahraga yang paling spesial. Selain tidak adanya audiens pada bangku penonton, ada satu sosok atlet yang mencuri perhatian.

Pecinta voli pasti sudah tidak asing dengan nama Yuki Ishikawa. Punggawa Jepang kelahiran 11 Desember 1995 ini adalah kapten timnas voli sejak tahun 2021. Ia merupakan salah satu sosok yang sangat penting bagi timnas Jepang. Tidak hanya bersinar di Olimpiade, namanya mulai melambung semenjak ia masuk skuad voli Jepang pada Asian Games 2014 di Incheon sebagai pemain termuda.

Karir nya dimulai sejak ia bergabung ke klub voli Italia, Parmareggio Modena, pada tahun pertama nya di bangku kuliah Chuo University. Semenjak itu, ia telah berpindah sebanyak 5 kali dan yang terakhir yang sekarang ia tempati adalah Allianz Milano.

Keluarga Ishikawa bukan keluarga kaleng-kaleng. Seluruh anggota keluarganya merupakan atlet. Ayahnya adalah pelari sementara ibunya adalah mantan pebasket. Sedangkan kakak dan adik perempuannya juga bermain voli. Jadi, tidak heran mengapa Ishikawa memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia olahraga.

Bersama timnas, ia melakukan debut nya pada 2012 dalam skuad u-19. Ia meraih penghargaan "Best Scorer" pada ajang Asian Youth Boys Volleyball Championship di Tehran, Iran. Ishikawa juga pernah menginjakkan kaki di Indonesia tepatnya di Gresik, Jawa Timur dalam ajang Asian Men's Volleyball Championship dan meraih medali emas bersama Timnas Jepang. Secara khusus ia memenangkan "Most Valuable Player" untuk pertama kalinya sebagai pemain senior.

Merupakan beban berat bagi Ishikawa sebagai kapten timnas Jepang yang harus bertanding dalam ajang olahraga paling prestisius. Jepang harus puas dengan posisi ketujuh setelah kalah dari Brazil dengan skor 0-3 pada babak perempat final. Tidak sedikit air mata yang berlinang dari pria yang memiliki tinggi 191cm tersebut, apalagi mereka harus bermain di rumah sendiri. Sebelumnya, Ishikawa juga terpapar dengan virus Covid-19 yang membuatnya harus istirahat penuh sepanjang akhir tahun 2020.

Akhir-akhir ini, tepatnya September 2021, bersama timnas Jepang, Ishikawa berhasil meraih medali perak dalam 2021 Asian Men's Volleyball Championship, lagi-lagi sebagai tuan rumah. Berkat permainannya yang cemerlang, ia meraih penghargaan sebagai "Best Outside Hitter" dengan Milad Ebadipour dari Iran.

Jepang berada di pool A bersama Qatar, Bahrain, dan India. Jepang sukses meraih tiga kemenangan beruntun dan menjadi juara grup. Pada laga melawan India, Ishikawa sukses menyumbang 18 poin disusul dengan Kento Miyaura dan Tatsunori Otsuka masing-masing 17 dan 12 poin.

Dengan pencapaiannya yang luar biasa selama beberapa tahun kebelakang, penulis yakin pemain Jepang pertama yang memiliki wax figure di Museum Madam Tussauds ini akan terus melaju dan melambung seperti layaknya bola voli. Penampilannya yang konsisten dan sifat gigihnya akan membuatnya menjadi salah satu pemain voli terbaik yang Jepang, bahkan dunia miliki.

Ouen shiteimasu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun