Mohon tunggu...
Panaling Gotra Pramana
Panaling Gotra Pramana Mohon Tunggu... -

Proud to be Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengarungi Lautan Bersama KM Sinabung Pelni

21 Maret 2012   05:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 16971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGARUNGI LAUTAN BERSAMA KM SINABUNG PELNI

24 jam yang tidak terlupakan dalam hidup saya, itulah perjalanan saya bersama KM. SINABUNG yang menempuh rute perjalanan Surabaya-Makassar sepanjang 791 km. KM. Sinabung adalah Kapal laut penumpang yang dapat mengantarkan penumpangnyadengan kapasitas kelas ekonomi sebanyak 804 orang, kelas III sebanyak 594 orang, kelas II sebanyak 364 orang, kelas I sebanyak 144 orang, dan dengan total penumpang 1906 orang.

Kapal besar yang dibuat pada tahun 1997 di Jos L. Meyer, Papenburg, Jerman ini merupakan salah satu kapal dari 28 kapal penumpang yang dioperasikan oleh PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia). KM. Sinabung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu cafetaria, restoran, mushola, theatre, game center, poliklinik, kamar mandi, penggunaan air panas/air minum dll.

Itulah tadi sedikit perkenalan dengan KM. Sinabung. Kini saya akan bercerita tentang perjalanan saya bersama kapal laut ini. Saya adalah salah satu mahasiswa dari ITS Surabaya yang akan berkunjung ke Makassar untuk melaksanakan acara JAMBORE III FOPMI yaitu semacam acara diving yang mengundang seluruh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan club selam suatu Universitas yang diselenggarakan oleh Forum Penyelam Mahasiswa se-Indonesia. Pertama-tama saya bersama 3 orang teman saya berencana untuk naik pesawat menuju Makassar, akan tetapi dosen pembimbing UKM kami memberikan alternative lain, yaitu dengan mengirimkan proposal permohonan keringanan dana tiket kepada PT. PELNI. Setelah kami pertimbangkan dan dengan pengalaman kami yang belum pernah naik kapal laut kami memutuskan untuk membuat proposal dan mengirimkannya kepada PT. PELNI.

Setelah seminggu berlalu akhirnya surat kami dibalas dan kami mendapatkan keringanan harga tiket. Tapi melihat harga tiket yang masih mahal untuk ukuran kantong mahasiswa, dosen kami pun membantu kami untuk berkomunikasi dengan pihak PELNI, dan akhirnya atas kebijakan pihak PELNI kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket kelas II gratis pulang-pergi. Betapa bahagianya kami sebagai mahasiswa mendapatkan tiket gratis kelas II dan pengalaman baru naik kapal laut menuju Makassar dengan waktu tempuh perjalanan 24 jam.

KM. Sinabung telah bersandar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan kami pun bergegas menuju pelabuhan. Jadwal keberangkatan adalah pukul 08.00. dikarenakan lamanya proses pengangkutan barang dll akhirnya kapal pun molor dan berangkat pada pukul 13.00. Terdapat kejadian mengganjal pada saat kami berada di ruang tunggu pelabuhan Tanjung Perak setelah kami selesai diperiksa kelengkapan tiket dan dipersilahkan masuk ke kapal. Di ruang tunggu pelabuhan itu kami melihat 2 petugas perempuanmemanfaatkan penumpang yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya dalam tiket kapal sudah termasuk asuransi. 2 orang perempuan itu meminta pembayaran asuransi kepada penumpang, padahal sebenarnya asuransi sudah termasuk dalam tiket kapal. Kami kecewa saat mengetahuinya dikarenakan orang orang yang menjadi targetnya adalah orang-orang yang berekonomi dan berpendidikan menengah kebawah.

Akhirnya kami berempat pun berangkat meninggalkan Surabaya, suasana di dalam kapal sangat menyenangkan, dengan suasana kapal yang dingin karena dilengkapi oleh air conditioner dan penumpang yang tidak terlalu penuh. Kami pun akhirnya berkeliling melihat-lihat seluruh isi kapal yang besar ini. Terdapat beberapa perbaikan dilakukan pada dek samping kapal seperti dilakukan pengecetan tembok dan lantai. Kami berjalan-jalan mengunjungi cafeteria kapal yang berada di bagian belakang kapal, lalu kami melihat-lihat bagian mushola, restoran, theatre, game center, kelas I, kelas II, kelas III dan kelas ekonomi bahkan bagian anjungan kapal yang sebenarnya tidak diperbolehkan untuk umum. Dengan fasilitas kapal yang lengkap ini kami melihat bahwa masih banyak kotoran-kotoran yang berserakan di dalam kapal seperti putung rokok, sampah plastic, kulit kacang dll. Ini membuat kapal terlihat kotor, apalagi pada bagian kelas III dan ekonomi, disana seakan akan kami menghirup asap rokok. Masih banyak sekali orang-orang yang merokok di dalam ruangan kelas III kapal padahal ruangan ini dilengkapi oleh AC. Seharusnya petugas kapal lebih keras dalam melarang penumpang untuk tidak merokok dalam ruangan kapal. Untuk bagian koridor pada kelas I dan kelas II sangat bersih dan wangi. Setelah itu kami pun berkesempatan untuk mencicipi hidangan kapal, hidangan makanan di kelas II sangat enak, dengan sajian 4 sehat terdapat sayuran, daging ikan, daging ayam dan nasi. Tak lupa kami juga menunaikan ibadah sholat di mushola kapal, mushola kapal sangat bersih, wangi dan dingin, kami pun nyaman untuk melakukan ibadah disini hingga pada hari jum’at kami dapat melaksanakan ibadah sholat jumat disini bersama penumpang yang lainnya. Kami pun sangat puas dengan pelayanan dan kebaikan dari petugas kapal yang sangat ramah.

Saat berada di atas kapal kami banyak berbincang bincang dengan penumpang kapal lainnya. Kami sempat berbincang dengan penumpang kelas I, kelas II dan kelas III. Di kelas I kami sempat berbincang dengan sepasang suami istri, sebut saja namanya pak Bowo (57 tahun) dan bu Bowo (57 tahun). Mereka dari Malang ingin pergi menuju Kepulauan Banggai.Dengan membayar tiket seharga Rp 1.200.000,00 per orang mereka akan sampai ke tujuan dengan waktu 3 hari 4 malam. Mereka akan mengunjungi putranya dokter yang ditugaskan di Kepulauan Banggai. Mereka memilih untuk naik kapal karena Kepulauan Banggai lebih mudah dicapai bila naik kapal daripada pesawat, selain itu mereka juga sudah terbiasa naik kapal dari dulu, lebih nyaman dan santai ungkapnya. Mereka puas dengan hidangan makanan yang disajikan, fasilitas juga memuaskan, tapi mereka meresahkan pada kebersihan kapal dan polusi yang ada pada kelas III.

Kami pun berbincang bincang dengan penumpang kelas II, kami berbincang dengan seorang mahasiswa, Dicky (22 tahun) dan 3 orang temannya yang bertujuan dari Surabaya ke Makassar. Dengan membayar tiket seharga Rp 400.000,00 dia akan sampai ke tujuan dengan waktu 24 jam. Dicky memilih untuk naik kapal karena harga yang relative terjangkau, mencoba pengalaman baru naik kapal, beramai-ramai dengan teman, serta tidak dikejar waktu. Makanan yang disajikan di kelas II enak dan bergizi ungkapnya, fasilitas lengkap serta dia berkeluh atas kebersihan kamar mandi yang ada di kelas II dan III. Sistem pembuangan di kamar mandinya tidak lancar dan kotor.

Kami juga sempat ngobrol dengan beberapa penumpang kelas III. Pasangan suami istri (27 tahun) dengan anaknya (2 tahun) dan keluarganya (6 orang). Mereka berangkat dari Semarang menuju ke Makassar. Dengan biaya Rp 325.000,00 mereka akan sampai di tujuan dengan waktu 2 hari. Mereka berencana untuk mengunjungi keluarga mereka di Makassar (pulang kampung). Mereka memilih untuk naik kapal karena sudah terbiasa pulang kampung dengan menggunakan kapal sejak kecil dan pernah mengalami trauma saat naik pesawat. “Naik kapal akan sangat menyenangkan dan nyaman bila rame-rame bersama keluarga”, ungkapnya. Makanan yang dihidangkan lumayan enak, fasilitas juga lumayan karena dilengkapi dengan TV di kelas III, mereka menyayangkan pada kebersihan kapal apalagi di kelas III. Dari dulu mereka menaikki KM SINABUNG kebersihannya semakin menurun.

Adapun penumpang di kelas III lainnya yaitu seorang bapak (35 tahun) bersama keluarganya dari Surabaya menuju ke Jayapura. Dengan biaya sebesar Rp 880.000,00 mereka akan sampai di tujuan dengan waktu 7 hari. Bapak tersebut berencana untuk pindah ke Jayapura dan mencari pekerjaan disana karena telah dijanjikan pekerjaan oleh temannya dengan gaji yang lumayan besar daripada di Jawa. Mereka memilih untuk naik kapal karena memiliki waktu yang banyak, tidak tergesa gesa, serta harga yang murah bila dibandingkan naik pesawat yang mencapai jutaan rupiah per orangnya. Makanan yang disajikan lumayan, fasilitas sudah bagus tetapi kurang maksimal dikarenakan fasilitas untuk anak anak mereka masih sedikit dan membosankan bila berada di kapal selama 7 hari ungkapnya.

Itulah tadi hasil perbincangan kami dengan beberapa penumpang dari KM SINABUNG ini. Bisa kami ambil kesimpulan bahwa mereka kebanyakan telah puas terhadap layanan dan fasilitas yang ada pada kapal, tetapi kebersihan pada kapal harus bisa ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan penumpang. Terima kasih untuk PT PELNI kami ucapkan, semoga selalu dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Ini adalah beberapa gambar yang kami ambil diatas kapal KM SINABUNG

Gambar : dek samping atas kapal

13323045581088403830
13323045581088403830

Gambar : dek samping kelas II kapal

1332304925328566155
1332304925328566155
1332304967614738806
1332304967614738806

Gambar : Suasana cafetaria kapal

13323050451908826132
13323050451908826132

Gambar : Mushola kapal

13323051271430380210
13323051271430380210
13323050781318750926
13323050781318750926
Gambar : Game center kapal

13323051661899667013
13323051661899667013

Gambar : Suasana kelas III kapal

13323052052025114910
13323052052025114910

Gambar : Pintu masuk kapal (kelas III)

1332305288896279993
1332305288896279993

Gambar : Lobby kelas I

13323053441657315975
13323053441657315975

Gambar : Poliklinik kapal

1332305388766088135
1332305388766088135

Gambar : koridor kelas II

1332305434962705425
1332305434962705425

Gambar : fasilitas air minum/air panas kapal

13323065062092794078
13323065062092794078

Gambar : Jadwal makan kapal

13323065661060054467
13323065661060054467

Gambar : pengecatan dan perbaikan kapal

1332306633489031839
1332306633489031839

Gambar : Pengisisan bahan bakar kapal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun