Mohon tunggu...
Oris Goti
Oris Goti Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Menyukai jurnalistik, fotografi, pariwisata, budaya olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Belajar dari Tragedi Duren Tiga, Mari Mulai "Ragu" pada Chronos

22 Agustus 2022   05:23 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:33 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Oris Goti)

Saya kira kita 'yang jari - jarinya suka menari' tidak asing dengan kronologi. Dari siapa kita sering menerima kronologi suatu kasus, peristiwa?

Kembali soal ragu. Sekali lagi, ragu di sini bukan status psikis. Tapi ragu sebagai sebuah metode.

Dalam bingkai pemikiran Rene Descartes, ragu itu metode mencapai kebenaran dengan pembuktian rasional.

Jadi jangan terjebak pada sesat pikir genetic, dianggap benar karena siapa, yang mengucapkan atau ada embel - embel pangkat dan jabatan yang melekat atau otoritas.

Tidak pula sesat pikir overgenelisir, semua kronologi hasil rekayasa karena adanya Tragedi Duren Tiga.

Ragu sebagai sebuah motode mencapai kebenaran, tentu tidak akan puas dengan retorika bual. Mutlak, melalui jalan pembuktian rasional.

'Jari - jari yang suka menari' tentu tidak akan puas dengan sajian kronologi mentah apalagi rekayasa.

Observasi, investigasi, memaksimalkan panca indera, akal, merekam data dan fakta. Bagaimana kerja - kerja ini berjalan jika tidak 'ragu'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun