Mohon tunggu...
Abu Hanna
Abu Hanna Mohon Tunggu... Relawan - Berbagi Fakta dan Gagasan

Tulisanmu adalah gambaran hidupmu, maka jadilah penamu itu menggoreskan ide-ide cemerlangmu.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dampak Kemarau Tahun Ini Ulah Siapa?

11 September 2019   15:07 Diperbarui: 11 September 2019   15:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Panas, terik dan debu jalanan tersapu angin sungguh terasa belakangan ini.  Cuaca terasa sangat ekstrim panasnya entah berapa derajat. Kulit muka terasa terbakar.  Kemarau tahun ini tak terasa sudah menginjak bulan ke-4.  Air dibeberapa daerah sudah mulai sulit, karena keringnya mata air.  Kebakaran hutan dan ladang kerap kali terjadi.

Banyak hal yang menyebabkan kemarau tahun ini terasa sangat melelahkan, diantaranya:

1. Semakin menipisnya lapisan ozon, salah satunya akibat banyaknya dibangun rumah kaca.

2. Industrialisasi, banyak dibukanya sentra industri baru.  Tetapi kurang memperhatikan amdal.

3. Penggundulan hutan, terjadi karena beberapa faktor seperti pembuatan jalur jalan baru, pembukaan sentra perekonomoan baru (perkebunan, kota mandiri).

4. Alih fungsi lahan, daerah yang seharusnya merupakan daerah resapan air berubah jadi pemukiman.

5. Berkurangnya daerah resapan air, karena adanya alih fungsi lahan.

6. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan, masih banyaknya pembalakan liar dan pencemaran air serta udara.

Sebenarnya masih banyak lagi penyebabnya yang dapat dimungkinkan kenapa cuaca musim kemarau tahun ini terasa begitu ekstrim.  Ini hanyalah sedikit analisa saya dari apa yang dirasakan dalam keseharian mengarungi jalanan.

Salam,

Abu Hanna 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun