Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Kamis Putih dan Cinta Tak Bersyarat

14 April 2017   07:08 Diperbarui: 18 April 2019   20:28 2975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus dalam acara Basuh Kaki di Penjara Paliano, FOTO: lastampa.it

Hari-hari ini, umat Kristiani di seluruh dunia sedang merayakan rangkaian Pesta Paskah. Dalam Gereja Katolik, rangkaian ini diawali minggu yang lalu, sampai hari Minggu Paskah 16 April 2017 nanti.

Rangkaian ini dibuka dengan Perayaan Minggu Palma (9 April yang lalu). Dari perayaan itu sampai Pesta Paskah, umat Katolik menyebutnya rangkaian Pekan Suci. Dalam pekan ini, ada tiga hari khusus yang disebut Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci. Rangkaian Pekan suci pun akan ditutup pada acara puncaknya yakni Minggu Paskah yang tahun 2017 ini jatuh pada 16 April.

Di kota Roma dan Vatikan, Perayaan Kamis Putih tahun ini amat khusus. Paus Fransiskus selalu menyelipkan tradisi khusus setiap tahun yakni tradisi Basuh Kaki. Tradisi ini memang dibuat hampir di setiap gereja katolik. Tradisi ini ada dalam Perayaan Kamis Putih atau juga disebut Messa Coena Domini. Frase berbahasa Latin yang artinya Misa Perjamuan Malam Tuhan.

Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai Misa Perjamuan Tuhan. Ini adalah Perjamuan Terakhir yang dibuat oleh Yesus bersama para muridnya. Perjamuan ini amat berkesan sebab saat inilah seorang muridnya merencanakan perbuatan keji terhadap dirinya. Seperti pepatah, tindakan murid ini adalah gambaran dari ungkapan air susu dibalas dengan air tuba.

Karena gizinya tinggi, air susu ibu paling diminati oleh anak kecil. Orang dewasa juga kiranya suka. Itulah sebabnya, banyak produksi susu dengan gizi tinggi. Pada Perjamuan Malam antara Yesus dan para muridnya, tidak ada air susu yang bergizi itu. Tetapi, unsur gizi itu nyata dalam contoh yang Yesus berikan pada mereka. Yesus membasuh kaki para muridnya.

Tidak mudah memahami tindakan Yesus ini. Simon Petrus—seorang muridnya— pun bertanya-tanya karena tidak paham. Yesus menyadarinya. Ia pun langsung membalas dengan jawaban yang bijak. Kamu tidak paham apa yang kamu lihat, tetapi kamu akan memahaminya di kemudian hari. Demikian kata Yesus kepada Simon.

Sambil menjawab ini, Yesus mengajak para muridnya untuk melakukan tindakan yang sama. Bagi Yesus, para murid adalah mereka yang hendaknya memberi contoh pada yang lain untuk membasuh kaki. Membasuh kaki—meski pun sulitnya—mesti dibuat. Ini yang Yesus kehendaki pada para murid.

Tradisi inilah yang diteruskan oleh Gereja Katolik pada Perayaan Kamis Putih ini. Paus Fransiskus juga meneruskan tradisi ini. Penjara adalah tempat yang dipilih oleh Paus Fransiskus. Jika tahun lalu, dia membuatnya di wilayah Castelnuovodi Porto, tahun ini giliran wilayah Frosinone. Wilayah ini berada di bagian Utara kota Roma. Sekitar 65,4 km. Di penjara yang bernama Paliano ini, Paus menyalami sekitar 58 tahanan. Daya tampung penjara ini sekitar 70 orang.

Paus Fransiskus pada misa Kamis Putih kemarin di Penjara Paliano FOTO: avvenire.it
Paus Fransiskus pada misa Kamis Putih kemarin di Penjara Paliano FOTO: avvenire.it
Koran Avvenire melukiskan perjalanan Paus Fransiskus saat bertemu dengan petugas dan para tahanan. Paus tiba di Penjara Paliano pada pukul 16.00. Bangunan penjara ini masuk teritorial Keuskupan Palestrina, Provinsi Frosinone. Paus disambut oleh Direktur Penjara Nadia Cercosimo, wakil direktur Vincenzo Verani dan Pastor kapelan di penjara Luigi Paoletti. (Avvenire13/4/2016).

Setelah menyalami para tahanan dan petugas penjara, Paus merayakan Misa Kamis Putih bersama mereka. Dalam misa ini, Paus membasuh kaki 12 orang tahanan. Angka 12 menunjuk 12 rasul Yesus. Pada 2015 dan 2016, Paus membasuh masing-masing 6 laki-laki dan 6 perempuan. Pada 2017 ini agak berbeda, hanya ada 3 orang perempuan. Dari segi daerah asal juga berbeda.

Tahun lalu, dari 6 negara, sedangkan tahun ini hanya 3 negara yakni 10 orang dari Italia, 1 dari Argentina dan 1 dari Albania. Perbedaan ini memang bukan disengaja tetapi berdasarkan jumlah tahanan yang ada. Tahun lalu, Paus membuatnya di penjara yang lebih besar (hampir 900 orang). Penjara Paliano hanya menampung 70 orang tahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun