Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mencari "Harta Karun" di Balik Bendera Internasional

17 Mei 2017   19:52 Diperbarui: 17 Mei 2017   22:28 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye aksi nonviolence di kota Milan, FOTO: milano.repubblica.it

Ratu Regina di Spanyol berpidato pada Hari Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Internasional pada 2016 yang lalu, FOTO: monarchico.blogspot.com
Ratu Regina di Spanyol berpidato pada Hari Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Internasional pada 2016 yang lalu, FOTO: monarchico.blogspot.com
Bendera PBB ini juga menjadi titik pijak bagi banyak organisasi yang menjadi cabangnya. Misalnya bendera FAO (The Food and Agriculture Organization) untuk bidang makanan, atau juga untuk bidang kesehatan WHO (World Health Organization). Keduanya mempunyai bendera berwarna Biru—seperti milik PBB—dengan simbol yang berbeda.

Selain berbentuk persegi panjang, ada juga bendera yang berbentuk persegi. Bendera milik PMI (Palang Merah Internasional) misalnya atau juga lembaga sejenisnya yakni Bulan Sabit Intrnasional. PMI lahir pada 1863 atas prakarsa Pengusaha berkebangsaan Swiss, Henry Dunnat(1828-1910). Dunnat mempunyai minat besar dalam bidang medis terutama di medan perang. Itulah sebabnya, melalui PMI ini, ia ingin memberikan pelayanan ini tanpa perbedaan negara, ras, agama, lebih-lebih bagi pasukan perang yang terluka.

Bendera berbentuk segi empat ini dihiasi dengan Palang Merah di tengahnya. Warna dasar bendera adalah Putih. Jadi, hanya ada 2 warna ini. Untuk menghindari tafsiran atas Palang berbentuk Salib (tanpa gambar Yesus), dibuatlah bendera dengan simbol Bulan Sabit. Bendera ini terutama dipakai di negara-negara (bermayoritas) Muslim. Meski awalnya berupa pelayanan di medan perang, saat ini organisasi Palang Merah beroperasi juga di saat damai alias tanpa perang.

Damai kiranya tidak lengkap tanpa Persaudaraan dan Persamaan (derajat, harkat, dan martabat). Dua bidang terakhir ini menjadi perhatian utama dari organisasi Olimpiade Internasional (International Olympic Committee). Pendiri Olimpiade ini, Pierre de Coubertin (1863-1937) sengaja mencetuskan ide persaudaraan dan persamaan dalam organisasinya. Ia merasa hanya dengan 2 semangat ini, penyelenggaraan olimpiade bisa diikuti dengan baik oleh banyak orang di dunia. Idenya ini pun dicetus pada 1914.

Bendera Olimpiade, FOTO: blogs.20minutos.es
Bendera Olimpiade, FOTO: blogs.20minutos.es
Coubertin adalah Pendidik sekaligus ahli Pedagogi Prancis. Lahir dari keluarga bangsawan Prancis. Dari keluarga ini, ia ingin terjun ke masyarakat luas melalui ilmu Pendidikan dan Sejarah. Dia pun menekuni 2 bidang ini dengan baik hingga akhirnya mencapai mimpinya untuk menyentuh kehidupan masyarakat luas.

Bendera Olimpiade berisi 5 lingkaran. Lingkaran ini adalah simbol permainan olimpiade. Sedangkan warnanya melambangkan 5 benua. Dari kiri: Oseania berwarna Biru, Asia berwarna Kuning, Afrika berwarna Hitam, Eropa berwarna Hijau dan Amerika berwarna Merah. Lima benua lima warna. Warna dasarnya adalah Putih. Dalam Putih semua warna mendapat temparnya.

Sekian saja dulu, semoga bermanfaat.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 17/5/2017

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun