Mohon tunggu...
Gora Indiraja Shafa
Gora Indiraja Shafa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Amatiran yang masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antara Bulan dan Kehidupan

13 Juni 2020   12:03 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:11 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernah gak sih kita melihat bulan di angkasa sana ? Kita bisa loh belajar tentang kehidupan hanya dari melihat bulan di angkasa, kok bisa ? Karena menurutku fase pergerakan bulan itu mirip dengan fase perkembangan manusia pada umumnya.

Kalo kita amati, bulan itu punya fase seperti berikut :

  1. Bulan Baru: Sisi bulan yang berhadapan dengan bumi tidak menerima cahaya sedikitpun dari matahari sehingga bulan tidak terlihat meskipun sebenarnya ada
  2. Bulan Sabit : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang terlihat,fase ini berlangsung selama seminggu. Bulan ini akan nampak seperti bulan sabit namun jauh lebih tipis.
  3. Bulan Setengah: Pada fase ini hanya separuh bagian dari bulan yang dpat penyinaran,sehingga akan tampah separuhnya.
  4. Bulan Bungkuk: Pada fase ini bulan akan nampak separuh dari bumi namun lebih besar lagi. fase ini berlangsung selama seminggu.
  5. Bulam purnama: Pada fase ini seluruh permukaan bulan mendapat penyinaran seluruhnya sehingga bulan terlihat utuh.
  6. Bulan Bungkuk: Pada fase ini bulan akan nampak separuh dari bumi namun lebih besar lagi. namun lama kelamaan akan semakin mengecil lagi.
  7. Bulan Setengah: Pada fase ini bulan hanya terlihat separuh dan perlahan menghilang lalu muncul kembali dengan bentuk dan ukuran yang sama.

Setelah kita mengamati dengan seksama fase bulan, saya ingin mengajak kalian semua untuk berkaca pada diri kalian masing masing. Kita hadir di dunia ini atas izin sang pencipta, dan suatu saat kita akan kembali pada sang pencipta. Kita tumbuh dari bayi menjadi anak anak, dari anak anak kita menjadi remaja, kemudian menjadi dewasa, lalu menua bersama usia sebelum akhirnya kita kembali kepada sang pencipta kita.

Jika kita mengingat kembali, manusia tidak hanya bertumbuh, tetapi juga berkembang. Perkembangan manusia bersifat Reversible atau dapat kembali kebentuk asal. Pernahkah kalian melihat kakek nenek kita yang sudah tua ? atau orang orang yang sudah lanjut usia ? Mereka sering sekali bersikap seperti anak kecil, inilah yang dimaksud dengan perkembangan bersifat reversible.

Kita sama seperti bulan, akan kembali ke sifat asal ketika sudah memasuki umur tua. Kitapun sama seperti bulan, dari tidak ada akan kembali menjadi tidak ada. Lantas, mengapa harus bulan ? Jika kita ibaratkan umur hidup kita seperti bulan, waktu yang dibutuhkan bulan untuk melakukan semua fasenya adalah 29-30 hari. Waktu yang sangat cepat sekali, tapi pernahkah kalian tersadar hal itu ?

Jika kalian adalah bulan, usia kalian sekarang sudah memasuki hari keberapa ? Silakan kalian jawab sendiri.

Pesan yang ingin disampaikan adalah, kalian jangan sampai menyia-nyiakan hari kalian, karena perbedaan yang mencolok dari kita dan bulan adalah, bulan akan kembali menyinari malam hari kita setelah dia menghilang, sedangkan manusia ? Tidak akan pernah kembali setelah tiada. Kita tidak akan kembali setelah kita mati, ketika hari itu tiba, berakhirlah kesempatan kalian untuk berbuat amal kebaikan, dan kalian akan diminta pertanggung jawaban dari setiap perbuatan kalian selama hari hari kalian berada di dunia ini.

Semoga sedikit reminder ini bisa mengingatkan kembali bahwa kita hhidup di dunia yang fana, hidup kita singkat, semoga kita bisa memaksimalkan sisa usia kita di dunia, semoga tulisan ini bisa menambah keinginan untuk berubah khususnya saya dan kalian semua yang telah menyisihkan waktunya untuk membaca tulisan saya ini.

*Tulisan ini saya upload di blog pribadi saya pada 11 Juni 2018 silam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun