Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mercusuar

16 Oktober 2018   12:42 Diperbarui: 16 Oktober 2018   13:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo art by. Aliexpress

Di kaki mercusuar kusandarkan bimbang

Mendesahlah angin kemarau,

seresah nelayan dan bangau di ambang pantai.

senjaku,

menyisakan garis jingga dilegam wajah anak anak

yang kelak diwariskan resahmu,

angin angin gundah dan kepakan camar yang lesu,

sesekali menatap bimbangku,

tapi ia kemudian berlalu,

kaki mercusuar yang rapuh menggeser jaman,

tapi terus rapuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun